"Mereka (PKL) sudah dendam kepada petugas sehingga melakukan penyerangan. Saat itu kita tidak melakukan perlawanan, kita berusaha meredam," ujar Aries di Jakarta, Kamis.
Selain itu, Aries mengatakan, kericuhan yang terjadi di Tanah Abang saat petugas Satpol PP melakukan penertiban ditengarai karena para PKL menolak ditertibkan.
PKL yang berdagang sempat menuntut agar dapat berjualan di lokasi yang dilarang untuk berjualan, yakni kawasan trotoar sepanjang Jalan Jatibaru kolong Jembatan Penyeberangan Multiguna dan depan Pasar Blok G Tanah Abang.
Sehingga, kata dia, ketika kurang lebih sebanyak 60 personel Satpol PP melakukan penertiban, ratusan pedagang melempari petugas dengan batu dan kayu. "Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, selanjutnya petugas ditarik," katanya.
Ia menilai keributan tersebut terjadi adanya provokasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. "Penertiban ini memang rutin kita lakukan, tapi saat penertiban berlangsung ada oknum yang menyulut amarah mereka," ujar dia.
Bentrokan yang terjadi pada sekitar pukul 10.00 WIB juga sempat membuat kerusakan pada kaca spion salah satu mobil petugas Satpol PP. Tidak ada korban jiwa dan luka-luka akibat kericuhan yang berlangsung sekitar 30 menit tersebut.
Baca juga: Ratusan PKL Tanah Abang ricuh saat ditertibkan Satpol PP
Baca juga: Polisi tangkap tiga provokator ricuh PKL Tanah Abang
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019