"Kami ada buku induk sekolah, dan kalau ada yang menanyakan lulusan kami, ya kami menyediakan data selengkap-lengkapnya," kata Kepala SMAN 6 Surakarta Agung Wijayanto di Solo, Kamis.
Ia mengatakan salinan ijazah yang disimpan oleh sekolah tersebut merupakan terbitan SMAN 6 Surakarta meski saat Jokowi lulus tahun 1980 sekolah tersebut masih bernama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP).
"Untuk cap sekolah juga masih menggunakan SMPP, tetapi di dalam kurung sudah SMA 6," katanya.
Ia menjelaskan sekolah dibangun tahun 1975 dan ketika itu namanya belum Sekolah Menengah Atas (SMA) meski kurikulumnya tingkat sekolah menengah atas.
"Tahun 1985 SMPP berganti nama menjadi SMA 6 Surakarta. Seluruh SK-nya kami simpan," katanya.
Ia mengatakan penggantian nama sekolah dari SMPP menjadi SMAN 6 Surakarta diatur dalam Surat Keputuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 353/0/1985 tentang Perubahan Nama Sekolah.
Menurut Agung sebelum sekolah berganti nama, pendaftaran masuk siswa baru masih menjadi satu dengan SMAN 5 Surakarta.
"Lalu jumlah siswanya dibagi menjadi dua dengan SMPP, sesuai urutan kelas. Pak Jokowi kebetulan masuk yang SMPP. Beliau masuk tahun 1976," katanya.
"Pada saat itu kan ada perubahan tahun ajaran, dari bulan Januari ke Juli jadi angkatannya Pak Jokowi di SMA sampai 3,5 tahun," ia menambahkan.
Ia mengatakan fakta bahwa Presiden Joko Widodo merupakan lulusan SMAN 6 Surakarta sebenarnya tidak perlu diperdebatkan mengingat sudah banyak kejadian yang menguatkan kebenarannya.
"Saya ingat, dulu tahun 2015, saat Hari Guru, Pak Jokowi diberikan kejutan berupa kedatangan para guru, termasuk guru SMA-nya ke Istana. Kami waktu itu juga kebagian mendata siapa saja yang menjadi guru Beliau saat masih sekolah di sini. Itu sudah menjadi satu bukti," katanya.
Baca juga: Timses Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga di Jambi gelar nobar debat capres
Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019