"Pemilu itu harus ada partisipasi masyarakat, ketika tidak ada partisipasi masyarakat saya kira pemilu itu tidak ada maknanya," katanya di Temanggung, Kamis.
Ia menyampaikan hal tersebut usai penetapan relawan demokrasi Pemilu serentak 2019 di KPU Kabupaten Temanggung. Jumlah relawan demokrasi yang ditetapkan sebanyak 55 orang.
Ia menuturkan tingkat partisipasi masyarakat dari pemilu ke pemilu secara nasional cenderung menurun, maka harus ditingkatkan melalui sosialisasi secara intensif pada masyarakat dengan dibentuk relawan demokrasi ini.
"Relawan demokrasi bertugas menyosialisasikan Pemilu 2019, khususnya di Kabupaten Temanggung ini agar masyarakat memilih sesuai dengan hati nuraninya, dengan cara datang ke TPS masing-masing sehingga partisipasi pemilih di Temanggung meningkat, tidak hanya secara kuantitas, tetapi juga secara kualitas," katanya.
Ia menyebutkan target partisipasi pemilih di Temanggung sesuai evaluasi dari hasil Pilkada 2018 mencapai 85,47 persen maka partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 ditargetkan 90 persen.
"Mudah-mudahan ini bisa tercapai karena ada dukungan dari relawan demokrasi yang memiliki basis komunitas masing-masing," katanya.
Ia menuturkan ada 10 basis pemilih, yakni basis keluarga, pemilih pemula, pemilih muda, pemilih perempuan, pemilih penyandang disabilitas, pemilih berkebutuhan khusus, pemilih berkebutuhan khusus, pemilih marginal, basis komunitas, basis keagamaan, dan basis warga internet atau netizen.
Ia menyampaikan relawan demokrasi harus menjalin komunikasi dengan penyelenggara pemilu, misalnya PPK, PPS, Bawaslu, dan panwascam.
Baca juga: KPU Indramayu: Keberadaan relawan demokrasi untuk tingkatkan partisipasi
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019