Pasalnya, menurut pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, ia meyakini para pemain pilihannya itu cukup bijak dalam mengatur waktu terkait penggunaan ponsel.
"Tidak ada batasan pemakaian handphone, nanti bagaimana mereka berkomunikasi," kata Indra saat ditemui seusai memimpin sesi TC Timnas U-22 pekan kedua di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat.
Tentu saja, bukan berarti para pemain bebas segera menyentuh ponsel masing-masing sekeluarnya mereka dari rumput lapangan.
Para pemain tetap diminta untuk berkonsentrasi mengikuti arahan dan berbagai menu latihan selama TC tanpa bersibuk ria dengan media sosial masing-masing.
"Saya rasa mereka tahu batasan masing-masing, sebab mereka kan juga pemain profesional," ujarnya.
Baca juga: Besok Timnas U-22 umumkan pemain yang dipulangkan dari pemusatan latihan
Di sisi lain, menurut Indra kendati terus menerus berlari mengendalikan bola, melepaskan umpan sesuai skema arahan ataupun berusaha merebutnya, para pemain tidak akan merasa bosan dengan padatnya menu latihan yang diberikan.
"Tidak akan bosan, sebab sebagaimana saya, bagi mereka sepak bola juga adalah passion," kata Indra.
TC Timnas U-22 memasuki pekan kedua yang diikuti 35 pemain dan Indra mengatakan pada Sabtu (19/1) siang selepas sesi pamungkas pekan kedua ia dan timnya bakal menyampaikan hasil evaluasi jika ada pemain yang perlu dipulangkan kembali ke klubnya.
"Semakin berlatih, kami semakin tahu siapa-siapa saja yang cocok untuk diajak latihan lagi," ujarnya.
Selepas mengumumkan hasil evaluasi, pada Sabtu (19/1) malam Indra direncanakan terbang ke Spanyol untuk mengikuti materi modul kelima lisensi kepelatihan Pro AFC hingga 25 Januari nanti.
Selama masa itu para peserta TC Timnas U-22 bakal didampingi empat asisten untuk menjalankan program Indra, yakni Hendro Kartiko, Nova Irianto, Nursaelan Santoso dan Yunan Helmi.
Baca juga: Nova Arianto Siap Gantikan Indra Sjafri di Timnas U-22
Baca juga: Indra Sjafri menyebut kerangka Timnas U-22 sudah terlihat
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019