• Beranda
  • Berita
  • Menteri Rini targetkan 5,5 juta nasabah Mekaar pada 2019

Menteri Rini targetkan 5,5 juta nasabah Mekaar pada 2019

18 Januari 2019 15:00 WIB
Menteri Rini targetkan 5,5 juta nasabah Mekaar pada 2019
Menteri BUMN Rini Soemarno menyerahkan secara simbolis kredit usaha rakyat (KUR) perbankan bagi nasabah yang "naik kelas" di Cibatu, Kabupaten Garut, Jumat (18/1/2019). (ANTARA/Juwita Trisna Rahayu)

Target lima juta sampai 5,5 juta nasabah

Garut, Jawa Barat (ANTARA News) - Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menjadi 5,5 juta nasabah pada 2019 dari saat ini 4,1 juta nasabah. 

"Target lima juta sampai 5,5 juta nasabah," katanya usai penyerahan kredit usaha rakyat (KUR) kepada nasabah Mekaar yang "naik kelas" di Alun-Alun Cibatu, Kabupaten Garut, Jumat. 

Berdasarkan data PNM, jumlah nasabah Mekaar di Cibatu mencapai 2.885, Kabupaten Garut 86.220 nasabah, Jawa Barat 1,1 juta nasabah, dan secara nasional sudah mencapai 4,1 juta nasabah. 

Dia mengatakan saat ini sudah banyak nasabah Mekaar yang "naik kelas", yaitu nasabah yang sudah maju usahanya di bawah mikro dengan pinjaman Mekaar dari PNM, kemudian dipercaya mendapatkan KUR dari perbankan agar usahanya lebih maju.

Rini menyebutkan di Jakarta sudah 5.000 nasabah yang naik kelas, dan Kabupaten Garut diharapkan mencapai 2.000 nasabah. 

"Sekarang, kita buat program kalau kita lihat mereka bagus, usaha berkembang, kita tawarkan naik kelas, jadi mikro. Seperti KUR itu kan sebenarnya kredit mikro. Diberikan kepada usaha yang sudah mengerti," katanya. 

Lebih lanjut dia menjelaskan, nasabah yang sudah mengerti tersebut artinya sudah melakukan pembukuan keuangan dengan baik. 

Karena itu, menurut dia, program Mekaar bukan sekadar memberikan pinjaman, tapi melatih nasabah untuk disiplin

"Pogramnya bukan hanya kita memberi pinjaman, tapi juga mengajarkan disiplin, bisa menghitung. Jadi, mereka bisa mencicil juga, harus dicatat sebagaimana kata Pak Presiden bahwa bahan bakunya berapa, apa saja, sehingga nanti harga jualnya tahu, itu nyicil. Kalau udah ada siklus pembiayaan selesai bisa dapat pembiayaan lagi,"katanya. 

Namun, Rini mengatakan ketika mendapatkan KUR dari perbankan, nasabah tidak serta-merta dilepas agar kedisiplinan tetap terjaga. 

"Kita masih kerja sama dengan perbankan itu untuk membiasakan kedisiplinan tetap dijaga. Dari itu nanti ke depan mereka sudah bisa besar sendiri bisa dilepas," katanya.

Baca juga: Menteri Rini serahkan KUR kepada nasabah Mekaar "naik kelas"
Baca juga: Jokowi senang lebih dari sejuta ibu Jabar akses Mekaar

 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019