"Kerja keras itu pasti menghasilkan, asalkan disiplin tepat waktu," kata Presiden Jokowi di hadapan ribuan perempuan penerima program Mekaar di Alun-alun Cibatu, Kabupaten Garut, Jumat.
Ia menyampaikan, kedatangannya ke Cibatu bertemu dengan ibu-ibu penerima program Mekaar merupakan suatu kebahagiaan, apalagi diketahui semua nasabah berusaha keras untuk menjalankan usahanya.
"Saya berbahagia sekali siang ini bisa bertemu dengan penerima program Mekaar," katanya.
Ia menyampaikan, pelaku usaha yang masuk dalam program Mekaar di Provinsi Jabar, khususnya di Garut cukup banyak. Untuk itu, usahanya harus terus dikembangkan.
Sebuah usaha, kata dia, memang harus dimulai dari bawah, yang kemudian dapat menjadi besar penghasilannya hingga akhirnya bisa meminjam modal yang lebih besar lagi.
"Dimulai dulu dari bawah, dapat Rp2 juta, rajin mengangsurnya bisa naik lagi ke Rp4 juta sampai Rp10 juta, nanti bisa pindah lagi ke program KUR," katanya.
Direktur Utama PNM (Persero) Arief Mulyadi mengatakan nasabah ibu-ibu yang tergabung dalam program Mekaar di Kecamatan Cibatu sudah mencapai 2.885 nasabah dan 4 juta lebih nasabah Mekaar di tingkat Provinsi Jabar.
Menurut dia, masyarakat di Jabar cukup giat dalam menjalankan usahanya sehingga ada nasabah yang dinaikan kelas tingkat pinjaman modalnya.
"Provinsi Jawa Barat usahanya cukup tinggi," katanya.
Kunjungan Presiden Jokowi dalam kegiatan nasabah Mekaar PNM tersebut disambut baik para ibu-ibu, bahkan dua orang ibu mendapatkan kesempatan menemui Presiden kemudian mendapatkan hadiah foto bersama dengan Presiden yang langsung dicetak di lokasi acara.
Presiden juga sempat meninjau beberapa hasil usaha binaan program Mekaar, dan berdialog dengan pemilik usaha sebelum akhirnya menunaikan ibadah shalat Jumat di Masjid Cibatu.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019