Inisiatif dari pengembangan teknologi ini merupakan bagian dari visi dan misi perusahaan untuk mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia dan memberdayakan UMKM, kata Co-founder PT Toko Modal Mitra Usaha, Chris Antonius, dalam pernyataan persnya, Sabtu.
Guna mewujudkan visi dan misinya itu, Tokomodal menjalin kerja sama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) Tbk yang mengelola jaringan ritel Alfamart dan Alfamikro di Indonesia. Melalui kemitraan ini, pelaku UMKM --termasuk pemilik warung kecil-- mendapatkan bantuan permodalan dengan mudah.
"Kemudahan akses yang diberikan oleh Tokomodal melalui aplikasi di Android akan menjadi salah satu strategi perusahaan dalam merealisasikan pinjaman modal yang cepat dan menguntungkan," jelas Chris Antonius.
Outlet Binaan Alfa (OBA) dapat memesan barang terlebih dahulu dan bayar belakangan setelah terjual. Tagihan kemudian bisa dibayar dengan mudah, dan jika dilunasi dalam waktu tujuh hari tidak dikenakan bunga maupun biaya apa pun selama masa promosi.
Sektor keuangan berbasis teknologi dapat memberdayakan masyarakat, sehingga tercapai dua objektif yaitu akses pembiayaan jadi lebih terjangkau bagi para UMKM dan edukasi dari sisi kapasitas masyarakat.
Program ini sangat mempermudah pemilik warung yang ingin memiliki pinjaman modal untuk pengembangan usaha. Sebelumnya, pemilik warung bertransaksi di Alfamikro secara tunai (cash on delivery), tapi sekarang mereka bisa memilih cara pembayaran lain, kata Direktur Utama Tokomodal, Muhamad Aidil Fathany.
Sekarang, lanjut Aidil, pemilik warung bisa memilih barang belanjaan melalui aplikasi dan kemudian memilih pembayaran melalui Tokomodal, dan selanjutnya barang dikirim tanpa ongkos dalam hari yang sama (same-day service).
Melalui proses yang bisa dilakukan langsung melalui online, Tokomodal memiliki akses yang lebih cepat. UMKM tidak perlu menunggu lamanya proses pengajuan secara konvensional. Pengisian aplikasi dilakukan sepenuhnya melalui online dengan desain teknologi yang sangat memahami perilaku para penggunanya.
Saat ini jumlah warung binaan Alfa yang menggunakan aplikasi Android Tokomodal sudah mencapai lebih 8.000 outlet. Tokomodal telah menjangkau 22 provinsi dan 50 kota di seluruh Indonesia.
Perusahaan fintech ini hingga Desember 2018 telah menyalurkan pembiayaan Rp130 miliar, melalui pinjaman modal kerja dari Rp300.000 hingga Rp4,5 juta. Tokomodal menyatakan bahwa mereka berhasil menekan risiko gagal bayar hingga nol persen.
Baca juga: Tongdun bantu akselerasi fintech dengan teknologi anti-penipuan
Baca juga: Fintech Tunaiku kucurkan kredit satu triliun rupiah selama 2018
Pewarta: Suryanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019