"Dengan kenaikan anggaran bansos PKH diharapkan angka kemiskinan terus menurun. Maka salah satu upaya kami intensifkan pertemuan keluarga," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita pada pencairan PKH di Garut, Jawa Barat, Sabtu.
Kementerian Sosial menargetkan sebanyak 7,93 persen KPM PKH tergraduasi pada 2019. Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan peningkatan jumlah graduasi mandiri peserta PKH seiring dengan tekad pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan hingga dibawah 9,5 persen.
Untuk itu, Kementerian Sosial meningkatkan pelaksanaan pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2) atau Familly Development Session (FDS).
"Kegiatan dilakukan secara masif oleh para pendamping PKH ke setiap KPM. Pendamping mengarahkan KPM agar memanfaatkan bantuan PKH untuk keperluan produktif diantaranya meningkatkan kesehatan ibu dan anak melalui pembelian pangan yang mendukung pada peningkatan gizi," katanya.
Selain itu juga meningkatkan partisipasi sekolah bagi anak-anak agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Serta mengarahkan para penerima manfaat PKH untuk mewujudkan kemandirian ekonomi agar tidak tergantung pada bantuan PKH.
Jumlah KPM PKH yang telah sejahtera atau graduasi dari program tersebut setiap tahun terus meningkat tercatat pada 2017 sebanyak 230.351 KPM atau 2,3 persen dari total enam juta peserta.
Lalu naik menjadi 621.789 KPM atau 6,21 persen dari total 10 juta KPM pada 2018. Pada 2019 ditargetkan 793.000 KPM atau 7,93 persen tergraduasi.
Tingkat kemiskinan di Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2018 tercatat 25,95 juta atau 9,82 persen dan kembali mengalami penurunan pada September 2018 menjadi 25,67 juta jiwa atau 9,66 persen.
Baca juga: Penerima bansos kaget bantuan PKH meningkat
Baca juga: Presiden minta pemberdayaan ekonomi mendapat prioritas dalam PKH
Baca juga: Presiden Jokowi berharap PKH kurangi ketimpangan
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019