Kepala Seksi Penyelamatan Non Kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan, membenarkan adanya bencana banjir yang melanda pemukiman dengan tinggi air kurang lebih 1,5 meter.
"Banjirnya sekitar 1,5 meter," katanya.
Ia menyampaikan, peristiwa banjir itu menyebabkan beberapa warga harus dievakuasi ke tempat yang aman untuk menghindari ancaman bahaya bencana banjir yang telah menggenangi rumah warga.
"Ada beberapa warga yang kami evakuasi, soalnya ketinggian air terus bertambah," lanjutnya.
Ia menambahkan, warga yang tinggal tidak jauh dari aliran Sungai Cimanuk masih trauma dengan musibah banjir akibat luapan Sungai Cimanuk pada 20 September 2016.
Banjir saat ini, sebutnya disebabkan hujan deras, kemudian air sungai meluap hingga akhirnya menggenangi pemukiman rumah penduduk yang berada tidak jauh dari aliran sungai.
"Muka air Sungai Cimanuk cukup tinggi sehingga membanjiri rumah warga," katanya.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Imat Rohimat menambahkan, hujan deras telah menyebabkan banjir menutupi badan Jalan Raya Bayongbong, akibatnya menghambat arus lalu lintas kendaraan.
Banjir yang sudah kembali surut tersebut, ujar dia menyisakan lumpur yang cukup tebal sehingga laju kendaraan melambat saat melewati jalan berlumpur.
"Banjir juga telah merendam pemukiman warga di Haurpanggung," katanya.
Baca juga: Banjir melanda jalanan utama Garut
Baca juga: Pesantren Persis di Garut terendam banjir
Baca juga: Banjir Garut rusakkan ratusan rumah warga
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019