"Kami terpaksa perintahkan warga mengungsi guna mencegah hal-hal yang membahayakan jiwa karena ada potensi longsoran sehubungan curah hujan di daerah itu cenderung meningkat," katanya di Lebak, Sabtu.
Masyarakat yang terdampak potensi bencana longsor itu lokasinya berada di perbukitan dan pegunungan.
Ia menjelaskan, dari 71 orang itu, 41 di antaranya mengungsi ke rumah kerabat dan 30 orang ditampung di pengungsian yang didirikan BPBD.
BPBD juga mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi.
"Kami minta warga tetap waspada potensi bencana longsoran dan pergerakan tanah itu," ujarnya.
Menurut dia, ancaman longsoran dan pergerakan tanah juga dialami masyarakat Kampung Gunung Bongkok Desa Gunungwangun sebanyak 23 KK dengan 74 jiwa terdiri dari 38 laki-laki dan 36 perempuan.
Namun, mereka tidak mengungsi karena masih dirasakan aman dari ancaman longsoran tanah.
Meski demikian, BPBD meminta warga meningkatkan waspada ancaman bencana alam itu.
"Kami berharap warga dapat mematuhi perintah BPBD, karena lokasinya perbatasan dengan bencana longsor Cisolok, Sukabumi," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini juga terdapat kerusakan akibat longsor dan pergerakan tanah yakni amblas jalan poros desa di Kampung Gunung Bongkok sepanjang 30 meter.
Selain itu terjadi longsoran tanah di jalan poros desa tersebut sepanjang 41 meter dengan tinggi 4 meter.
Begitu juga longsor badan jalan di Kampung Bojong sepanjang 12 meter dan tinggi 1,5 meter.
"Kami siaga potensi bencana alam itu dengan menyiapkan peralatan evakuasi dan logistik," katanya.
Baca juga: BPBD Lebak petakan lokasi rawan longsor
Baca juga: Warga pegunungan diingatkan BPBD Lebak waspada longsor
Baca juga: Ribuan rumah di Lebak rawan longsor
Pewarta: Mansyur
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019