Bangun Tjipta harapkan penggunaan MLFF di tol

20 Januari 2019 17:53 WIB
Bangun Tjipta harapkan penggunaan MLFF di tol
Direktur Utama PT Bangun Tjipta Sarana, Fatchul Rochman (Antara Foto/ Ganet)

Diharapkan dapat mengurangi antrian transaksi di gerbang tol terutama di jam-jam sibuk

Jakata (ANTARA News) - Direktur Utama PT Bangun Tjipta Sarana, Fatchur Rochman berharap pemerintah segera memberlakukan Multi Lane Free Flow (MLFF) di gerbang tol dalam kota untuk mengurangi antrian di jam-jam sibuk.

"Saya melihat pemerintah sudah sukses memberlakukan transaksi menggunakan kartu pembayaran elektronik di seluruh gerbang tol, saya kira untuk meningkatkan MLFF tidak menjadi masalah," kata Fatchur disela-sela ajang Golden Run 2019 yang diselenggarakan perusahaan ini di Jakarta, Kamis.

Menurut dia kalau menggunakan kartu pembayaran elektronik masih membutuhkan waktu sekian detik untuk proses tap di gardu transaksi, namun dengan menggunakan MLFF kendaraan tinggal lewat saja maka saldonya akan langsung berkurang.

"Hampir serupa dengan sistem jalan berbayar menggunakan electronic road pricing (ERP) yang rencananya akan diberlakukan di Jakarta, tujuannya yang jelas lebih mempercepat transaksi karena tanpa proses tap kartu," ujar Fatchur.

Fatchur  menjelaskan PT BTS  selaku pemegang saham mayoritas (65 persen) PT Jakarta Lingkar Baratsatu,  perusahaan pengelola jalan tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road) ruas W1 (Kembangan - Penjaringan) melihat sistem MLFF ini harus  segera diberlakukan seiring berkembangnya lalu lintas di Jakarta.

PT BTS merupakan perusahaan swasta nasional pertama yang  menjadi investor dalam proyek jalan tol dan Sistem Penjerniha Air Minum (SPAM) yang didirikan oleh pengusaha yang juga mantan Menteri Perumahan Rakyat Siswono Yudo Husodo

Perusahaan ini  menjadi induk dari lebih 30 anak perusahaan  diantaranya SPAM Umbulan, SPAM Bandar Lampung, Tol Kebon Jeruk-Penjaringan dan sejumlah proyek strategis lainnya.

Terkait jalan tol, Fatchur berharap perusahaan pengelola jalan tol (Badan Usaha Jalan Tol) dapat duduk lagi bersama dengan pemerintah atau Badan Pengatur Jalan Tol untuk membuat skema baru agar investasi di sektor jalan tol semakin menarik  mengingat biayanya yang harus ditanggung  terutama biaya konstruksi saat ini juga tidak murah.

Baca juga: Tingkatkan kesadaran berlalu lintas, Korlantas gelar 'Millenial Road Safety Festival'

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019