Jakarta (ANTARA News) - David Luiz menekankan bahwa ia dan rekan setimnya di Chelsea masih memercayai filosofi sang pelatih, Maurizio Sarri dan mengatakan "semua orang mendukung" pelatih asal Italia tersebut.Apa yang dilakukan Sarri sampai sekarang luar biasa karena umumnya sebuah tim membutuhkan satu atau dua tahun untuk memahami filosofi seperti Manchester City dan Liverpool, yang bermain sangat baik dengan bola sekarang
Chelsea menunjukkan performa yang mengecewakan saat kalah 0-2 oleh Arsenal pada Sabtu, yang memangkas jarak dengan The Blues di posisi keempat hanya tiga poin.
Dalam konferensi pers pascapertandingan, Sarri mengkritik mental para pemainnya dan menyebut mereka "sangat sulit untuk dimotivasi."
Luiz mengatakan bahwa sang pelatih "tidak senang" atas kekalahan tersebut. "Tetapi tidak ada yang senang, jadi itu normal," tambahnya.
"Ini adalah gaya kami, ini adalah filosofi kami. Saya rasa bila Anda bertanya di awal musim, 'bisakah Chelsea mempertahankan bola?' - Anda akan mengatakan tidak," tambah bek Brazil tersebut yang dilansir Skysports pada Senin.
"Dan sekarang kami dapat melakukan itu, seperti tim-tim terbaik di dunia, tetapi kemudian kami harus (meningkatkan) penyelesaian kami di depan gawang lawan."
Ketika ditanya apakah lebih sulit untuk memercayai filosofi Sarri ketika Chelsea kalah, Luiz menambahkan: "Ini adalah bagian dari proses, ketika Anda mencoba melakukan sesuatu dan itu ada dalam pikiran Anda, bila Anda yakin, Anda bisa mencapainya," lanjut mantan pemain PSG tersebut.
"Apa yang dilakukan Sarri sampai sekarang luar biasa karena umumnya sebuah tim membutuhkan satu atau dua tahun untuk memahami filosofi seperti Manchester City dan Liverpool, yang bermain sangat baik dengan bola sekarang."
"Apa yang ia (Sarri) lakukan sungguh menakjubkan, jadi kita harus mencoba memperbaiki detailnya sekarang. Semua orang memercayai pekerjaannya dan semua mendukungnya."
Baca juga: Alvaro Morata pindah ke Atletico Madrid pekan ini
Baca juga: Sarri: pemain Chelsea sangat sulit dimotivasi
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019