Dua pria bersenjata yang berusaha memasuki komplek ditembak mati, seperti yang diungkap juru bicara gubernur Provinsi Maidan Wardak, Mohebullah Sharifzai.
"Mobil (ke dua), yang dilengkapi alat peledak, juga ditemukan dan dijinakkan," kata dia.
Direktur kesehatan provinsi Mohammad Salem Asgharkhil mengatakan 28 anggota pasukan keamanan yang mengalami luka-luka dilarikan ke rumah sakit.
"Melihat kerusakannya, jumlah korban tewas kemungkinan bertambah dan tim kesehatan kami masih melakukan pencarian korban," kata juru bicara itu kepada Reuters.
Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang Juru bicara Taliban di Afghanistan, Zabihullah Mujahid, sebut telah menewaskan atau melukai puluhan orang.
Gerilyawan menggencarkan serangan dalam beberapa bulan terakhir dalam upaya menggulingkan pemerintah yang didukung Negara Barat dan mengembalikan hukum Islam garis keras versi mereka, bahkan saat pembicaaan dengan Amerika Serikat yang berupaya mengakhiri perang selama 17 tahun dipercepat.
Berada di lokasi yang strategis di sepanjang rute yang menghubungkan Kabul ke bagian selatan, Maidan Wardak menjadi tempat ajang pertunjukkan bom bunuh diri di ibu kota oleh gerilyawan yang mempunyai kendali atas desa-desa pegunungan terdekat.
Pewarta: Antara
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019