Putussibau (ANTARA News) - Sebanyak delapan orang warga asal Flores, Nusa Tenggara Timur dilaporkan tewas tenggelam di Sungai Kapuas, Kecamatan Semitau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.Sudah delapan jenazah ditemukan, tinggal empat orang yang masih dalam pencarian
Peristiwa karamnya kapal penyeberangan di Sungai Kapuas itu terjadi pada Sabtu (19/11) sekitar pukul 20.00 WIB. Dari 24 penumpang, 11 orang penumpang di antaranya dilaporkan selamat, 12 penumpang dinyatakan hilang bersama sembilan unit sepeda motor.
Kapolres Kapuas Hulu AKBP Handoyo saat dikonfirmasi, Senin mengatakan tim gabungan sudah menemukan delapan orang korban kapal tenggelam di Sungai Kapuas.
"Sudah delapan jenazah ditemukan, tinggal empat orang yang masih dalam pencarian," kata Handoyo kepada Antara dari Putussibau.
Dari delapan korban tersebur, kata dia, sudah teridentifikasi sebanyak tujuh orang, masing-masing.Veronika (33), Julio Waso (6 bulan)i, Alfonsia Helina (41), Aprianus Kansius Lele (7), Corolus Suri (34), Asterius Marianus Lele (30) dan Vincensius Balu (36).
Delapan korban kapal penyeberangan yang karam itu ditemukan dalam keadaan meninggal, dan saat ini tim gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap empat korban lainnya.
"Total penumpang yang dinyatakan hilang ada 12 orang, delapan sudah ditemukan tinggal empat orang lagi," kata Handoyo ketika turun langsung dalam pencarian, bersama Dandim 1206/Putussibau Letkol Inf Basyaruddin.
Camat Semitau, Hidayat mengatakan korban kapal karam itu merupakan karyawan perkebunan kelapa sawit yang berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur yang hendak menghadiri acara pernikahan pada saat itu.
Baca juga: Speedboat rombongan anak TK tenggelam di Kalbar
Pewarta: Laurensius Molan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019