Dokter spesialis kulit sekaligus Direktur Research and Development, PT Paragon Technology & Innovation, dr. Sari Chairunnisa, SpKK mengatakan hasil atau efek suatu produk tergantung pada bahan dan masalah kulit. Dia menganjurkan untuk mengamati kulit hingga beberapa bulan setelah pemakaian produk.
"Bisa menilai harus evaluasi dua minggu kah, sebulan kah. Cocok atau tidak secara medis iritasi ada dalam hitungan jangka yang terlihat misal terasa panas. Tetapi ada iritasi yang late on set. Misal baru enam minggu," ujar dia dalam diskusi bersama Wardah di Jakarta, Selasa.
Sari menekankan, cepat atau lambatnya muncul iritasi tergantung kadar iritan bahan. Semakin tinggi kadarnya, semakin cepat muncul efeknya seperti panas dan gatal.
Selain iritasi, biasanya produk yang tak cocok untuk kulit juga menimbulkan keluhan lain seperti komedo, bruntusan sampai kering atau agak merah, hingga perih.
"Amannya diberhentikan dulu. Lalu ketika kulit sudah mereda kita bisa saja cek produk di belakang telinga dulu atau punggung tangan. Setidaknya untuk keluhan terasa panas, perih, kering bisa ter-cover dengan metode itu," kata Sari.
Dia mengatakan biasanya menganjurkan pasiennya mengaplikasikan produk yang baru dia beli pada malam hari selama tiga hari berturut-turut untuk melihat ada atau tidaknya efek samping.
Baca juga: Bahaya steroid dalam produk kosmetik
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019