"Kami akan luncurkan produk lain di luar point of sale," kata Wakil Direktur Merk dan Pemasaran Moka, Bayu Ramadhan, saat ditemui di acara A Cup of Moka di Jakarta, Selasa.
Point of sale tetap akan menjadi hal utama yang mereka kembangkan tahun ini, dalam beberapa bulan ke depan Bayu menjanjikan sebuah produk yang dapat memberikan dampak luas ke masyarakat.
Moka tahun ini berencana mengembangkan produk Connect buatan mereka, berupa aplikasi marketplace yang terintegrasi langsung dengan sistem back office mereka. Contohnya, aplikasi akuntasi dan sumber daya manusia dapat diakses langsung lewat back office Moka.
"Jadi, seperti ada Play Store di back office-nya Moka," kata dia.
Moka juga memiliki program Capital, akses permodalan yang dikembangkan, bekerja sama dengan mitra Koinworks, Taralite dan Modalku.
Moka merupakan penyedia solusi end-to-end agar para pelaku bisnis, terutama usaha kecil menengah, dapat mengembangkan usaha. Perusahaan yang berdiri sejak 2014 itu menyediakan aplikasi point of sale atau kasir digital berbasis komputasi awan dengan memanfaatkan gawai.
Aplikasi ini memungkinkan penggunanya menghilangkan kasir konvensional yang biasanya membutuhkan dana besar. Menggunakan Moka, penggunakan dikenakan biaya sekitar Rp250.000 per bulan dan dapat menggunakannya antara lain untuk membuat laporan bulanan dan memantau persediaan barang.
Moka saat ini digunakan oleh 13.000 pengguna dari berbagai sektor bisnis, termasuk kuliner, retail dan kecantikan.
Baca juga: Pemerintah serius bangun ekosistem ekonomi digital
Baca juga: Kembangkan ekosistem digital, Huawei investasikan 81 juta dolar AS
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019