Ajang tahunan fesyen yang diselenggarakan Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan sudah memasuki tahun kedelapan itu nantinya mengusung tema "Cultural Values" yang mengangkat budaya Kalimantan.
"Kami dari IFW ingin selalu memiliki setiap ikon setiap provinsi di Indonesia. Tahun lalu NTT, dari 22 kabupaten kami ekspos kain. Tahun ini Borneo. Borneo sangat kaya, hutan," ujar Presiden IFW Poppy Dharsono dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Rencananya ada lebih dari 20 peragaan busana yang melibatkan sekitar 200 perancang untuk menampilkan karya-karya terbaik mereka.
Poppy mengatakan, tak melulu busana, desain tempat penyelenggaraan acara, beserta ikon model, akan menyuguhkan ciri khas Kalimantan. Mulai dari flora, fauna hingga kekayaan alama lain kawasan itu.
"Seluruh desain tempat penyelenggaraan IFW 2019 hingga busana, para ikon model, flora dan fauna yang merupakan ciri khas Kalimantan yang digunakan desainer sebagai sumber inspirasi dan imajinasi rancangan mereka, sehingga budaya Kalimantan dapat makin dikenal luas," kata dia
Para perancang juga bekerja sama dengan para pengrajin lokal untuk karya busana mereka.
Menurut Poppy, ragam kekayaan budaya Indonesia telah menjadi salah satu kontributor bagi perkembangan pesat industri fesyen Indonesia. Dia berharap, khasanah warisan budaya nusantara yang IFW usung bisa menjadi salah satu peluang untuk mempromosikan kekayaan budaya dan wisata Indonesia ke mancanegara.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019