Buku "The Brave Lady" berisi tentang kepemimpinan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dalam catatan para Menteri Kabinet Gotong-Royong.
Hadir pada acara peluncuran buku tersebut mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Hamzah Haz, dan Boediono. Menteri pada Kabinet Gotong Royong Hassan Wirajuda, Yusril Ihza Mahendra, Malik Fajar.
Kemudian, Agum Gumler, Hatta Rajasa, Purnomo Yusgiantoro, Boediono, dan Rokhmin Dahuri. Mantan Kapolri Da'i Bachtiar, dan mantan Gubernur Bank Indonesia Miranda Goeltom.
Hadir juga Menteri Kabinet Kerja antara lain Darmin Nasution, Susi Pujiastuti, Amran Sulaiman, Eko Sanjoyo, dan Lukman Hakim. Tampak hadir juga mantan Ketua MPR RI Sudarti Danusubroto, serta keluarga Megawati, yakni Guntur Soekarnoputra dan Sukmawati Soekarnoputri.
Pada kesempatan tersebut, empat Menteri Kabinet Gotong memberikan testimoni pengalamannya pada kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Mereka adalah Menteri Pertambangan dan Energi Purnomo Yusgiantoro, Menteri Hukum dan Perundangan Yusril Ihza Mahendra, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Malik Fajar, serta Menteri Keuangan Boediono.
Purnomo Yusgiantoro mengaku pernah memberikan julukan kepada Megawati Soekarnoputri sebagai "The Brave Lady", wanita pemberani, dalam sebuah tulisan tahun 2003.
"Saya tidak menyangka, ternyata istilah tersebut dipakai sebagai judul buku dan menjadi tema utama buku yang diluncurkan hari ini," katanya.
Purnomo menceritakan, latar belakang dirinya menyebut Megawati sebagai "The Brave Lady" adalah terkait dengan persoalan minyak, di mana Indonesia harus bertemu dengan Amerika Serikat untuk membicarakan harga minyak dunia.
Purnomo mengusulkan kepada Megawati untuk melakukan kunjungan ke Amerika Serikat dan bertemu dengan presiden. Menjelang waktu kunjungan, kata dia, terjadi peristiwa gedung kembar di New York ditabrak oleh pesawat, yang dikenal dengan peristiwa 11 September.
"Namun, Ibu Megawati tetap berangkat ke Amerika," katanya.
Baca juga: Doa Presiden di HUT Megawati Soekarnoputri
Baca juga: Megawati rayakan ulang tahun bersama kaum milenial
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019