"Ini merupakan tindak lanjut pencanangan gerakan literasi yang dilakukan oleh Bapak Presiden pada 2017. Pemerintah menyediakan ruang untuk pengiriman gratis setiap tanggal 17. Kemarin siapa yang bertanggung jawab belum terdata, sekarang dengan nota kesepahaman ini jelas siapa yang bertanggung jawab yakni Kemendikbud," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy usai penandatangan MoU di Jakarta, Rabu.
Melalui kerja sama itu, lanjut Mendikbud, maka diharapkan semakin banyak buku-buku yang bisa dikirimkan ke anak-anak terutama yang berada di wilayah terdepan, tertinggal dan terluar (3T).
"Buku-buku bacaan sangat berharga terutama untuk anak-anak yang berada di daerah 3T," jelas dia lagi.
Direktur Utama Pos Indonesia, Gilarsi Wahyu Setiono, mengatakan masyarakat yang ingin menyumbangkan bukunya bisa mengirimkannya melalui Pos Indonesia.
"Maksimal beratnya 10 kilogram dan jangkauannya ke seluruh Indonesia," jelas Gilarsi.
Jika belum tahu mau memberikan buku kemana, Pos Indonesia membantu dengan memberikan daftar perpustakaan yang ada di Tanah Air. Pengirim diminta untuk melakukan seleksi buku-buku yang hendak dikirim.
"Di daftar kami ada sekitar 4.000 perpustakaan. Masyarakat bisa mengirimnya dengan memilih di daftar itu," katanya.
Sejak diluncurkan pada 2017, sebanyak 42.000 ton buku telah disalurkan ke sejumlah perpustakaan yang ada di Tanah Air. Sebagian besar perpustakaan tersebut berada di daerah 3T.
Baca juga: Razia buku melanggar putusan MK
Baca juga: Seratusan buku diduga berisi ajaran komunis diamankan
Pewarta: Indriani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019