Palembang, (ANTARA News) - Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya menyatakan akan berupaya mempertahankan daerahnya bebas dari kabut asap akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan.Walaupun pencegahan berhasil, tetapi kewaspadaan harus selalu ditingkatkan, pada 2019 ini perlu ditambah penguatan peralatan pemadaman seperti helikopter
"Selama 2018 di Sumsel tidak terjadi kabut asap seperti pada 2015 dan itu harus dipertahankan," katanya di Palembang, Kamis.
Upaya antisipasi dalam pencegahan agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan itu, katanya, telah disampaikan pada rapat koordinasi Antisipasi dan Kewaspadaan Dini Terhadap Potensi dan Dampak Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Memang, kata dia, untuk di wilayah Sumsel pada tahun 2018 dinilai berhasil dalam menekan kasus kebakaran hutan dan lahan. Hal ini karena pencegahan dilaksanakan secara maksimal, terlebih lagi pada saat itu Sumsel menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
"Walaupun pencegahan berhasil, tetapi kewaspadaan harus selalu ditingkatkan. Pencegahan harus tetap diutamakan supaya tahun ini tidak terjadi kabut asap. Pada 2019 ini perlu ditambah penguatan peralatan pemadaman seperti helikopter," katanya.
Sementara itu Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan berharap pada Menko Polhukam Jenderal (Purn) Wiranto selaku pimpinan rakor, untuk mencarikan solusi terbaik di lima Provinsi di bawah kendali Kodam II Sriwijaya yang masyarakatnya rata rata berprofesi sebagai petani.
Ia mengatakan pihaknya telah berupaya memberikan pemahaman pada petani dalam membuka lahan agar jangan membakar. Selain itu perlu juga diterapkan sistem sekat kanal, namun upaya ini masih butuh solusi yang lebih baik lagi.
Baca juga: BENCANA ASAP - Satgas bencana asap Sumsel upayakan hujan buatan
Baca juga: Ini cara BNPB menaklukkan asap di Sumsel
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019