Jakarta (ANTARA News) - Eksportir kopi Indonesia meraih potensi dagang senilai 600 ribu dolar Amerika Serikat (AS) di Mesir menjadikan komoditas pertanian tersebut diminati masyarakat negara Afrika tersebut.Penjajakan langsung seperti ini sangat penting karena dengan cara seperti ini para pengusaha kita dapat bertemu dan bertransaksi langsung dengan pembeli Mesir
Mesir memang pasar komoditas kopi nusantara yang sangat potensial. Hal itu terbukti dengan adanya eksportir kopi asal Jawa Tengah PT Taman Delta Indonesia yang mampu meraih potensi penjualan kopi setelah melakukan kunjungan dagang ke Mesir selama 10 hari, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis dari KBRI Kairo yang diterima di Jakarta, Kamis.
Potensi penjualan komoditas itu bahkan mencapai 24 kontainer atau senilai 600 ribu dolar AS (sekitar Rp8,4 miliar dengan kurs 1 dolar AS = Rp14.000).
Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi, menjelaskan bahwa eksportir kopi PT Taman Delta Indonesia melakukan serangkaian misi dagang ke Mesir sejak pertengahan Januari 2019. Kunjungan itu dilakukan dalam rangka melakukan ekspansi pasar ke Mesir.
"Penjajakan langsung seperti ini sangat penting karena dengan cara seperti ini para pengusaha kita dapat bertemu dan bertransaksi langsung dengan pembeli Mesir," ujar Dubes Helmy di Kairo, Mesir pada Kamis (24/1).
Menurut Dubes Helmy, komoditas kopi asal nusantara memang menjadi primadona di Mesir karena cita rasa biji kopi Indonesia berbeda dengan yang lain. Meski demikian, dia berharap para eksportir kopi tetap menyiapkan strategi pemasaran dan nilai tambah untuk menjaga keberlanjutan penjualan kopi di Mesir.
"Para eksportir tetap harus memiliki cara strategis meningkatkan volume ekspor kopi dan mampu melakukan diversifikasi produk kita di Mesir sehingga nilai tambah ekspor semakin besar," kata Dubes Helmy.
Dia mengatakan KBRI Kairo siap memfasilitasi komunikasi antara pengusaha Indonesia dan Mesir. Apalagi, lanjut dia, Presiden Joko Widodo sudah mengimbau para pengusaha untuk melakukan perluasan pasar di Afrika. Untuk itu, pihak KBRI Kairo untuk tahun ini merencanakan dua forum bisnis RI-Mesir di Kota Kairo dan Alexandria.
"Melalui forum tersebut, pengusaha kita dapat langsung melakukan 'business meeting' dan 'business matching' dengan mitra potensial di Mesir. Dengan begitu, hubungan dagang yang saling menguntungkan antara produsen dan importir kopi dapat terbangun," jelas Dubes Helmy.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menunjukkan bahwa kuantitas ekspor kopi Indonesia ke Mesir periode Januari-Oktober 2018 mencapai 24 ribu ton atau meningkat 18,71 persen dibandingkan periode sama pada 2017 yang hanya mencapai 20 ribu ton.
Badan Pusat Statistik Mesir (CAPMAS) mencatat impor biji kopi Mesir dari dunia dalam periode Januari–September 2018 sebesar 89, 894 juta dolar AS. Dari angka tersebut, kopi asal Indonesia menguasai 47 persen pasar impor kopi Mesir atau senilai 42,195 juta dolar AS.
Atase Perdagangan KBRI Cairo, Irman Adi Purwanto Moefthi menambahkan komoditas kopi Indonesia akan tetap mempunyai peluang untuk mendominasi pasar Mesir. Terlebih, konsumsi kopi Mesir terus meningkat. Pada 2018, konsumsi kopi di Mesir mencapai 45.000 ton kopi.
"Saat ini, jumlah peminum kopi di Mesir sudah mencapai 35 persen dari total penduduk yang mencapai 98 juta jiwa. Artinya, pasar ekspor kopi nusantara akan sangat potensial tumbuh positif seiring dengan adanya nilai tambah dari komoditas kita," ujar Irman.
Baca juga: Kopi Indonesia diminati di Belanda
Baca juga: Kopi Indonesia makin diminati di Inggris
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019