"Kita mengusulkan agar bersama-sama tim nasional merencanakan dan memfasilitasi dan sekaligus diangkat sebagai gerakan nasional untuk Indonesia Bersih atau untuk Indonesia Bersih dan Sehat. Itu sedang disiapkan," kata Siti ditemui di halaman Istana Negara Jakarta usai menemui Presiden Joko Widodo pada Kamis sore.
Menurut Siti, masyarakat melalui lembaga swadaya, komunitas dan mitra lingkungan banyak yang turut membantu menjaga kebersihan lingkungan dari sampah plastik baik di sungai, pesisir pantai, hingga kawasan laut.
Terdapat juga kota di Indonesia, yakni Surabaya, yang menerapkan penukaran sampah plastik dengan tiket bus.
Inisiatif penjagaan kebersihan kota seperti itu, menurut Siti, baru dilakukan di beberapa kota dunia yakni Surabaya, Sidney, Beijing, dan Ankara.
"Kemudian di dalam strategi-strateginya itu seperti peningkatan kesadaran para pemangku kepentingannya, kemudian bagaimana mengelola sampah dari sumbernya di darat, kemudian bagaimana menanggulangi sampah di pesisir dan lautan," kata Siti menjelaskan strategi penanggulangan pencemaran sampah plastik.
Pemerintah juga akan melakukan penghitungan cepat jumlah sampah plastik ke lautan dengan melibatkan pemerintah daerah dan Oseanografi.
Sebelumnya kajian cepat Bank Dunia mencatat kebocoran sampah plastik ke laut mencapai 1,29 juta ton mencemari lautan Indonesia.
Hingga 2025 Indonesia menargetkan untuk mengurangi 70 persen sampah plastik di lautan.*
Baca juga: RSUD Ainun Gorontalo jadi percontohan kampanye gerakan minim sampah plastik
Baca juga: Indonesia siapkan kota ramah lingkungan
Baca juga: Sampah kota besar mampu hasilkan listrik 2.000 MW
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019