Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menemui Presiden Joko Widodo membahas persiapan penyerapan produk jagung di sejumlah sentra produksi.Bulog diperintah Presiden untuk menyiapkan penyerapan jagung yang nanti dipanen dari masa panen yang diperkirakan bulan Februari. Sudah panen di Garut, salah satunya. Namun tak hanya di Garut saja
"Bulog diperintah Presiden untuk menyiapkan penyerapan jagung yang nanti dipanen dari masa panen yang diperkirakan bulan Februari. Sudah panen di Garut, salah satunya. Namun tak hanya di Garut saja," kata Budi usai menemui Presiden di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis.
Menurut Budi, institusinya tengah memetakan sejumlah daerah yang akan mengalami panen jagung. Komoditas jagung tersebut nantinya dapat menjadi stok untuk pakan ternak.
Bulog akan menyerap kelebihan stok jagung yang ada di daerah panen untuk disuplai ke daerah yang defisit stok jagung. Budi menjelaskan pihaknya akan membeli jagung dari petani dengan harga Rp3.150 per kilogram sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Selain itu, Budi menjelaskan impor 30 ribu ton jagung belum masuk ke Indonesia karena menanti perkembangan kondisi panen jagung dalam negeri.
"Jangan sampai kita berlebihan. Kedua, waktu kami impor jangan sampai kita bertepatan dengan panen," kata Budi.
Bulog mendapat impor jagung 99.000 ton dari total yang dipesan 100.000 ton, yakni sesuai izin impor jagung yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan pada Desember 2018.
Baca juga: Dirut Bulog sebut impor jagung tidak wajib
Baca juga: Pemerintah tugaskan Bulog serap jagung petani saat puncak panen
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019