"Kita melihat perubahan sosial yang cenderung dimulai dari rohaniwan, sekarang juga dimulai oleh kalangan intelektual yang memberikan dukungan (Jokowi-Ma'ruf)," ujar Aria dalam acara Temu Relawan Jokowi-Ma'aruf oleh Alumni Jerman di Jakarta, Sabtu.
Aria mengatakan kalangan intelektual yang merupakan akademisi atau alumni dari berbagai universitas ini, melihat persoalan bangsa yang membutuhkan pemimpin dengan cara pandang lebih jernih bila melibatkan infelektual.
"Kalangan intelektual melihat kriteria figur yang bisa dan siap menyelesaikan persoalan bangsa," ujar Aria.
Menurut Aria, dukungan dari para kelompok intelektual dapat memberikan pencerahan dalam membangun bangsa, karena dapat memberikan bantuan pemikiran yang lebih kalkulatif, objektif, dan rasional.
"Kami sungguh memberikan apresiasi kepada kalangan intelektual yang memberikan dukungan kepada Pak Jokowi dan Pak Ma'aruf," lanjut Aria.
Dalam kesempatan yang sama Dewan Presidium Relawan Alumni Jerman untuk 01, Liliek Drajat, mengatakan bahwa gerakan relawan untuk Jokowi-Ma'ruf pertama kali diinisiasi oleh sejumlah alumni Universitas Indonesia pada 12 Januari di Gelora Bung Karno Jakarta.
"Ternyata di luar dugaan, dalam kurun waktu tidak lebih dari lima hari dan atas kesadaran sendiri, banyak alumni dari Jerman yang ikut mendaftar sebagai relawan," kata Liliek.
Liliek mengatakan para relawan dari alumni Jerman melihat faktor dan ciri-ciri kemajuan di Jerman, tercermin dalam sosok kepemimpinan Joko Widodo.
"Oleh sebab itu semangat dan antusiasme para alumni Jerman pada hari ini (Sabtu, 26/1) dikukuhkan," ujar Liliek.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca juga: Alumni UI ungkap alasan dukung Jokowi
Baca juga: Alumni universitas se-Jatim segera deklarasi dukung Jokowi-Ma`ruf
Baca juga: Swing voters alumni SMA se-Jakarta beri dukungan Jokowi-Ma'ruf
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019