Meliantika (18), mahasiswi asal Cilacap, Jawa Tengah adalah salah satunya. Ini adalah kali pertama dia melihat penampilan Stray Kids, kendati sebelumnya grup itu pernah hadir di Jakarta, sebagai salah satu penampil dalam gelaran "Spotify on Stage", tahun lalu.
"Pertama kali. Baru diizinin. Aku anak satu-satunya. Belom boleh pergi. Deg-degan dulu. Kan pertama kali. Lihat preview konser dulu di Bangkok, mereka cakep-cakep jadi semakin enggak sabar," kata perempuan yang mengidolakan Chang-bin itu di Tangerang, Sabtu.
Meli sudah tiba di Tangerang semalam dan harus menginap di salah satu hotel kawasan BSD hingga malam ini. Nanti dia akan menikmati penampilan idolanya itu dari kategori tiket Yellow.
Uang yang dia keluarkan jelas tak sedikit. Untuk menginap selama dua malam setidaknya dia menghabiskan Rp600 ribu, ditambah ongkos dari stasiun Senen ke ICE pulang pergi sekitar Rp200 ribu.
Sebelumnya, Meli juga harus membeli tiket Yellow seharga Rp1 juta. Belum lagi dia berencana membeli pernak-pernik konser seperti light stick dan bando yang harganya di atas Rp100 ribu.
Setali tiga uang dengan Meli, ada juga Kinan (23). Dia yang sebenarnya seorang reporter yang bertugas meliput konser Stray Kids. Karena dia juga seorang STAY, jiwa fangirling layaknya penggemar pada umumnya juga tak segan dia keluarkan.
Kinan memborong sejumlah atribut konser hingga grogi sekaligus antusias saat akan bertemu idola.
"Aku suka Hyunjin, I.N. Mereka ganteng banget. Ini lututku sampai gemetar," kata dia seraya tertawa.
Di sisi lain ada juga Rani (18). Walau tak sabar menanti Jisung Stray Kids tampil, dia berusaha tenang. Berbeda dari penggemar pada umumnya, perempuan asal Bogor, Jawa Barat itu bahkan tak membawa light stick ataupun atribut lainnya.
"Dengerin lagu-lagu mereka saja. Kadang suka lupa. Aku nunggu bagian encore-nya. Enggak sabar nunggu lagu "Grow Up," kata dia yang juga Army itu.
Baca juga: Stray Kids janji suguhkan yang spesial untuk Indonesia
Baca juga: Kata Stray Kids tentang penggemar Indonesia
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019
