Walaupun antiklimaks, gagal menutup laga pamungkas dengan kemenangan, Butet yang bermain bersama Tontowi Ahmad mengaku cukup puas.
"Yang pasti saya dan Owi sudah berjuang mengeluarkan kemampuan terbaik kami dan saya puas dengan penampilan terakhir saya. Saya bisa mengeluarkan semua permainan saya dan menyusahkan pasangan nomor satu dari China di usia saya yang tidak muda lagi," kata Butet usai laga.
Ganda campuran Indonesia peringkat empat dunia itu memberikan perlawanan terbaiknya ketika menghadapi lawan yang lebih muda dari China Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
Walaupun bangkit di gim kedua, Owi/Butet melakukan sejumlah kesalahan di gim ketiga yang menjadi momentum kebangkitan pasangan China yang mampu menutup gim terakhir untuk kemenangan mereka. Pertandingan selama 56 menit itu berakhir dengan skor 19-21, 21-19, 21-16.
"Di pertandingan tadi saya lihat kami punya kesempatan untuk menang... Ada beberapa kesalahan yang membuat momen kembangkitan dari China," kata Butet.
"Kita harus akui pemain China mempunyai kecepatan dan power yang kuat karena pastinya mereka lebih muda dari kami dan pasti masih on fire," kata Butet.
Tontowi mengaku terkesan dengan penampilan rekannya itu yang pantang menyerah di laga terakhirnya.
"Terima kasih kepada Butet, sampai pertandingan terakhir pun dia masih memberikan motivasi kepada saya," kata Owi.
Baca juga: 24 tahun mengabdi, Butet pamit sebagai atlet
Sebelumnya, sebuah upacara perpisahan untuk Butet digelar sebelum babak final turnamen dimulai.
Butet mengaku terharu dan bertekad agar tidak meneteskan air mata ketika acara perpisahannya berlangsung.
"Karena ini momen terakhir saya dan dirayakan dengan sebegitu luar biasanya pastinya juga tersentuh tadi pas mau masuk," kata Butet.
Butet pun takjub melihat antusias para penggemar Owi/Butet dan penonton yang antusias hadir di Istora untuk menghadiri acara perpisahannya jauh sebelum final pertama dimulai.
"Ini akan menjadi salah satu momen yang tidak pernah saya lupakan di akhir karir saya," pungkas Butet.
Baca juga: Menpora sampaikan perpisahan dan terima kasih kepada Butet
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019