"Saya kaget mendengar berita mengejutkan ini," ujar juru bicara pemerintah Yoshihide Suga dalam konferensi pers harian setelah grup beranggotakan lima orang ini mengumumkan keputusan mereka, Minggu (27/1).
"Saya berharap mereka akan berupaya sekuat tenaga hingga akhir waktu bersama (akhir 2020) untuk membahagiakan penggemar sehingga tidak ada rasa penyesalan," kata Ketua Sekretariat Kabinet seperti dilansir Kyodo.
Arashi sering terlibat dalam aktivitas penggalangan dana untuk wilayah yang tertimpa bencana alam, seperti prefektur Miyagi yang terdampak gempa bumi dan tsunami pada 2011.
Gubernur Miyagi Yoshihiro Murai mengatakan dia berharap Arashi akan terus "memberi semangat untuk daerah terdampak bencana begitu juga dengan dunia" hingga akhir 2020.
Rencana hiatus itu juga mengguncang industri televisi Negeri Sakura karena mereka punya sejumlah program yang tayang secara reguler, baik acara grup maupun individual.
"Keputusan mereka berdampak besar pada industri ini," ujar seseorang dari saluran televisi nasional.
Grup beranggotakan Satoshi Ohno, Sho Sakurai, Masaki Aiba, Kazunari Ninomiya, dan Jun Matsumoto itu tak hanya aktif di bidang musik, tapi juga film, drama, variety show hingga iklan sejak debut pada 1999.
Di sektor bisnis, Japan Airlines Co. yang sudah mengoperasikan pesawat yang bagian badannya dihiasi foto Arashi "berharap yang terbaik untuk para anggota Arashi".
Japan Post Co, yang menampilkan Arashi di iklan akhir tahun yang tayang di televisi selama empat tahun terakhir, juga mengapresiasi kontribusi grup tersebut dalam mempromosikan kartu ucapan Tahun Baru.
Arashi adalah salah satu dari grup idola tersukses yang dinaungi agensi hiburan besar Johnny & Associates yang juga mengorbitkan SMAP.
Dalam konferensi pers, Minggu, Satoshi Ohno (38) mengatakan keputusan ini dibuat setelah dia bicara kepada rekan-rekannya pada Juni 2017 bahwa dia ingin pergi setelah 20 tahun berkarir.
Ohno mengungkapkan bahwa dia ingin "hidup bebas" dan meninggalkan industri hiburan untuk "melihat pemandangan yang belum pernah saya lihat".
Salah satu perwakilan industri televisi yang pernah bekerja dengan Arashi mengatakan kabar hiatus itu mengagetkan karena tidak ada alasan untuk percaya ada perselisihan di grup tersebut.
"Saya tidak bisa membayangkan ada masalah dalam hubungan mereka," ujar dia.
Meningkatnya penggunaan media sosial membuat hidup selebritas lebih sulit, kata pakar industri.
Takashi Usui, pakar marketing di industri musik, mengatakan para pesohor semakin tertekan karena mereka selalu jadi sorotan dan rentan kritikan di dunia maya.
Perubahan lingkungan ini membuat para selebritas terpaksa rihat atau pensiun, imbuh dia.
Penggemar yang kini makin menggunakan media sosial membuat "tekanan pada idola masa kini berbeda dibandingkan satu atau dua dekade lalu," kata profesor Universitas Sophia, Hiroyoshi Usui.
Selain Satoshi Ohno, keempat anggota lainnya akan melanjutkan karir di dunia hiburan secara individual.
Tekanan sebagai idola
Orang-orang yang bergabung dengan agensi Johnny & Associates yang bertujuan menjadi idola rata-rata memulai karir sejak remaja, biasanya jadi penari latar untuk senior-senior mereka.
"Arashi telah mengejar mimpi sejak mereka remaja, jadi saya, sebagai salah satu senior mereka yang juga bagian dari grup (idola), bisa sangat paham perasaan rumit yang muncul ketika beranjak dewasa," kata Taichi Kokubun, anggota TOKIO, grup lain yang bernaung dari agensi yang sama.
"Saya pikir bukan ide buruk untuk berhenti dan beristirahat," ujar pria 44 tahun itu.
Profesor Noboru Saijo dari Universitas Edogawa mengatakan keputusan Arashi untuk hiatus bisa dimengerti.
"Ada perbedaan antara citra seseorang sebagai idola dan jati diri sebenarnya, dan ketika seseorang semakin bertambah usia, terasa lebih sulit untuk menyeimbangkannya," kata Saijo, pakar teori idola.
"Mungkin ada perubahan dalam pikiran anggota-anggotanya tentang bagaimana caranya terus jadi idola," ujarnya.
Arashi akan merayakan ulang tahun ke-20 pada November mendatang, tanpa ada skandal atau rekam jejak yang buruk sejak debut pada 1999.
Meski perjalanan karir mereka tak selamanya mulus, terutama pada beberapa tahun awal berkarir, setiap anggota Arashi selalu berdiskusi satu sama lain untuk mencari solusi.
Popularitas mereka melejit pada 2005, ketika serial televisi "Hana Yori Dango" yang dibintangi anggota Arashi Matsumoto Jun meledak di pasaran.
Tahun berikutnya, anggota-anggota lainnya juga mulai naik daun. Sho Sakurai bergabung sebagai penyiar di program berita populer, sementara Kazunari Ninomiya membintangi film Clint Eastwood "Letters from Iwo Jima".
Mereka mulai meniti tangga popularitas nasional, menjadi pembawa acara musik akhir tahun bergengsi "Kohaku Utagassen" sejak 2010 selama lima tahun berturut-turut.
Mereka juga delapan kali dinobatkan sebagai artis terpopuler di peringkat Oricon News.
Namun, kesuksesan itu diiringi juga dengan rasa kesepian sebagai selebritas papan atas, yang pernah diungkapkan Ohno saat diwawancara pada 2011 silam.
Misalnya, Ohno mengatakan sebagian teman lamanya mulai bicara dengan bahasa yang lebih sopan, menunjukkan jarak sosial atau perbedaan status di Jepang.
Kesuksesan mereka melampaui musik, mereka juga membawakan acara variety show di televisi pada jam tayang utama, sehingga usaha untuk mempertahankan posisi di puncak juga makin melelahkan.
Dalam konferensi pers, Minggu, ada seorang pewarta bertanya apakah keputusan Arashi untuk hiatus ini "tidak bertanggung jawab". Pertanyaan ini menuai kritik keras dari penggemar dan orang-orang lain di media sosial.
Genta Aoki, reporter Nippon Television Network Corp yang dikenal sebagai penggemar Arashi, menulis kicauan setelah meliput acara tersebut, "Kata 'tidak bertanggungjawab' muncul di konferensi pers. Itu sungguh tidak benar. Sangat disesali dan saya merasa tersinggung saat menyaksikan itu di sana."
Ahli saraf Jepang Kenichiro Mogi juga membela Arashi, dia menulis di blog, "Dengan mengumumkan lebih awal bahwa mereka akan terus beraktivitas hingga akhir 2020 (masih ada hampir dua tahun lagi!) sebelum hiatus, saya yakin anggota Arashi sudah memenuhi 'tanggung jawab' yang dibicarakan reporter itu."
Sementara itu, penggemar mengungkapkan perasaan terkejut dan sedih mereka lewat media sosial, tapi sebagian besar menanggapinya secara positif.
"Aku sangat sedih ketika ini disebut sebagai hiatus, tapi rasanya lebih hangat saat kami menyebutnya liburan musim panas Ohno," kicau salah satu penggemar, Minggu malam. "Jadi dari sekarang aku akan menggunakan istilah itu."
Pada Senin pagi, kalimat "Liburan musim panas Ohno" jadi tagar paling trend di Jepang. Penggemar-penggemar lain juga ikut berkicau, mengungkapkan rasa terima kasih mereka terhadap grup tersebut, bahkan sebagian menulis prediksi tentang apa yang akan Ohno lakukan saat hiatus.
Baca juga: Keputusan Arashi hiatus kejutkan penggemar
Baca juga: Grup idola Arashi rehat mulai akhir 2020
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019