• Beranda
  • Berita
  • Wall Street ditutup merosot, saham Caterpillar jatuh 9,13 persen

Wall Street ditutup merosot, saham Caterpillar jatuh 9,13 persen

29 Januari 2019 07:13 WIB
Wall Street ditutup merosot, saham Caterpillar jatuh 9,13 persen
Illustrasi: Sebuah eskavator Caterpillar dipajang pada pada pameran pertambangan dan batu bara di Beijing, China (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
New York (ANTARA News) - Saham-saham Bursa Wall Street lebih rendah pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena investor mencerna laporan laba lebih lemah pada beberapa perusahaan publik besar, di antaranya Caterpillar.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 208,98 poin atau 0,84 persen, menjadi berakhir di 24.528,22 poin. Indeks S&P 500 turun 20,91 poin atau 0,78 persen, menjadi berakhir di 2.643,85 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup turun 79,18 poin atau 1,11 persen, menjadi 7.085,69 poin.

Saham Caterpillar jatuh lebih dari sembilan persen (9,13 persen) setelah raksasa industri itu membukukan laba yang lebih lemah dari perkiraan untuk kuartal keempat dan merupakan hari terburuk sejak 2011.

Perusahaan mesin konstruksi itu melaporkan pendapatan kuartalan 14,3 miliar dolar AS, dan laba per saham 1,78 dolar AS.

Produsen alat-alat berat ini juga memberikan prospek laba yang lemah untuk 2019, karena perusahaan memproyeksikan laba per saham setahun penuh di kisaran 11,75 dolar AS hingga 12,75 dolar AS.

Caterpillar dianggap sebagai penentu arah untuk perdagangan global mengingat perusahaan ini memiliki eksposur luas ke pasar luar negeri.

Sementara itu, saham Nvidia anjlok hampir 14 persen (13,82 persen), setelah pembuat chip itu memotong pedoman pendapatannya untuk kuartal keempat dari 2,7 miliar dolar AS menjadi 2,2 miliar dolar AS.

Perusahaan menghubungkan panduan yang lebih lemah dengan menurunnya permintaan untuk chip untuk game-nya di China dan penjualan pusat data yang lebih rendah dari perkiraan, serta kondisi-kondisi ekonomi makro. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Analis: Rupiah diprediksi terus menguat, Fed cenderung "dovish"

Baca juga: Harga minyak merosot, produksi AS meningkat

Baca juga: Pelemahan dolar berlanjut, investor tunggu kebijakan moneter AS

Baca juga: Harga emas tembus 1.300 dolar AS, tertinggi dalam 7 bulan



 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019