Lewat akun Twitter resminya, BPPTKG menyatakan berdasarkan data seismik pukul 00.00-06.00 WIB gunung api itu delapan kali meluncurkan guguran lava selama 22 sampai 66 detik. Empat dari delapan guguran lava pijar itu teramati mengarah ke Kali Gendol dengan jarak luncur 200 sampai 600 meter.
Gunung api itu pada Senin (28/1) malam mulai pukul 18.00-24.00 WIB menurut BPPTKG mengalami lima kali gempa guguran dengan durasi 16-26 detik.
Analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang terakhir dirilis BPPTKG menunjukkan volume kubah lava gunung itu telah mencapai 461.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 1.300 meter kubik per hari atau lebih kecil dari pekan sebelumnya.
Saat ini kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.
BPPTKG juga melaporkan pada periode 18-24 Januari 2019 gunung api teraktif di Indonesia itu mengalami tiga kali gempa hembusan, satu kali gempa vulkanik dangkal, 223 kali gempa guguran, dua kali gempa frekuensi rendah, dan tujuh kali gempa tektonik.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Baca juga:
Alat pantau Gunung Merapi di Jateng ditambah
Antisipasi ancaman Merapi, Magelang siapkan 500.000 masker
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019