Gol awal dari Boualem Khoukhi dan kemudian Almoez Ali membawa keunggulan 2-0 bagi Qatar pada babak pertama.
UEA yang mengincar tiket final Piala Asia untuk kedua kalinya tampaknya akan terkena sanksi setelah Ali dilempar sandal ketika dia merayaan golnya bersama Haydos dan Ismail.
Buruknya hubungan diplomatik dan boikot perdagangan ke Qatar dari empat negara, Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir, pada 2017 lalu terbawa hingga ke stadion manakala para penonton menyoraki lagu kebangsaan Qatar ketika diputar.
Namun para fans tuan rumah terdiam ketika pada menit ke-22 Khoukhi melancarkan tendangan spekulatif ke gawang UEA dari area pojok yang mengirim bola melewati tangan kiper Khalid Eisa.
Gawang Eisa kebobolan lagi 15 menit kemudian. Ali menerobos trio pertahanan lawan dari sisi kiri kotak dan menembakkan bola ke sisi kanan gawang untuk menambah pundi-pundi golnya sebagai top skorer turnamen.
Striker muda itu dihujani dengan sandal yang dilemparkan oleh pendukung tim tuan rumah ketika dia merayakan golnya.
"Saya kira para pemain sadar jika akan sulit menghadapi para penonton, tapi saya kira mereka bisa mengendalikan emosinya dengan baik," kata pelatih Qatar Felix Sanchez.
"Sangat sulit bagi para pemain. Adalah normal untuk merayakan di semifinal dan saya kira hanya sejumlah orang yang bertingkah laku tidak baik, sebagian besar wajar," kata Sanchez.
"Pertandingan yang sangat hebat bagi kami... saya sangat bangga dan senang."
Penyerang UAE Ali Mabkhout, yang mengincar gol kesepuluhnya di dua turnamen Piala Asia, hampir memberi harapan kepada timnya namun bola tembakan jarak jauhnya pada menit ke-52 masih bisa ditepis kiper Qatar Saad Al Sheeb.
Kapten UEA Ismail Matar juga bermain lebih hidup ketika dia masuk sebagia pemain pengganti dan sempat mengancam gawang Qatar pada menit ke-69 lewat tembakannya.
Lagi-lagi Saad membuat penyelamatan gemilang ketika menghalau bola sundulan kepala Ahmed Khalil.
Gebrakan tim tuan rumah tak kunjung datang, justru Haydos menambah gol ketiga dengan melakukan chip bola umpan Eisa. Ketika merayakan golnya, pemain Qatar itu pun mendapati lemparan botol-botol minuman dari para fans tuan rumah yang marah.
Pada menit-menit terakhir muka UEA tercoreng ketika bek Ismail Ahmed dikirim keluar lapangan karena melakukan pelanggaran keras. Lewat VAR, terlihat siku Ahmed menghajar muka Salam Al-Hajri.
Tak lama setelah itu, Hamid Ismali kembali mempermalukan tim tuan rumah dengan gol keempat sesaat sebelum peluit panjang dibunyikan yang memicu lemparan botol dari para penonton tuan rumah.
"Saya meminta maaf kepada para fans atas hasil ini. Kami telah berusaha sebaik mungkin," kata pelatih UEA Alberto Zaccheroni, yang kontraknya tidak diperpanjang lagi setelah kekalahan itu.
"Kami terus mencoba tapi kami akui Qatar adaah tim yang lebih baik malam ini," kata dia.
Baca juga: Osako cetak dua gol, Jepang lumat Iran 3-0
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019