Jakarta (ANTARA News) - Saatnya bertanya, karena bertanya penuh keheranan awal dari berfilsafat. Ini boleh dihadapkan dalam kasus Samir Nasri, mantan gelandang Sevilla, yang menjelaskan bahwa ia "tidak mengetahui mengenai peraturan" larangan doping.Saya tidak mengetahui peraturan itu dan ini pelajaran bagi para pemain muda
Nasri terancam larangan turun di laga sepak bola selama 18 bulan karena terkena peraturan larangan doping.
Mantan pemain nasional Prancis itu yang kembali memperkuat West Ham United, kedapatan doping pada musim panas 2017 dari hasil penyelidikan lembaga Anti-Doping Spanyol.
Gelandang itu menggunakan obat-obatan yang diperoleh dari klinik di Los Angeles pada 2016 ketika ia menjalani masa liburan. Obat-obatan itu ternyata masuk dalam kategori doping.
"Saya sakit ketika saya berlibur bersama dengan keluarga," kata Nasri kepada L’Equipe sebagaimana dikutip oleh Diario AS.
"Saya mengonsumsi obat-obatan itu terlalu banyak, karena kepala saya pusing. Saya bertanya kepada seorang teman agar ia mencarikan seorang dokter, dan ia merekomendasikan sebuah klinik di Seville."
"Saya tidak mengetahui peraturan itu dan ini pelajaran bagi para pemain muda agar mereka memberi perhatian kepada soal ini, Jika tidak maka mereka dapat saja terkena hukuman."
"Saya berjanji bahwa saya tidak pernah doping, seluruh informasi itu sudah saya berikan kepada pihak berwewenang," katanya juga.
Baca juga: Tampil baik, Nasri tuai pujian dari Pellegrini
Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019