Jakarta (ANTARA News) - Hasil survei dari Katadata Investor Confidence Index (KICI) menunjukkan sebagian besar investor masih optimistis melihat kondisi ekonomi dan pasar keuangan Indonesia pada tahun politik 2019 hingga tiga bulan ke depan.Dengan kondisi investor kita optimis, tidak heran kalau sebagian besar menyatakan Indeks Harga Saham Gabungan akan naik
Panel Ahli Katadata Insight Center (KIC) Damhuri Nasution mengatakan persepsi optimis dari para investor dilihat melalui sejumlah komponen, seperti porsi saham dalam portofolio tiga bulan mendatang, kondisi ekonomi global, perkiraan nilai saham, kondisi pasar saham, kondisi ekonomi Indonesia dan kondisi perusahaan para investor.
"Dengan kondisi investor kita optimis, tidak heran kalau sebagian besar menyatakan Indeks Harga Saham Gabungan akan naik. Dibandingkan dengan Desember lalu, IHSG sekarang sudah naik," katanya pada diskusi di Jakarta, Rabu.
Damhuri mengatakan sebagian besar investor atau 84,3 persen memperkirakan IHSG di Bursa Efek Indonesia akan meningkat dalam tiga bulan mendatang.
Hanya 15,7 persen yang memperkirakan IHSG akan turun. Dari investor yang optimistis tersebut, separuh di antaranya berkeyakinan IHSG akan naik lebih dari tiga persen.
Ia memaparkan dari indeks KICI bisa diketahui investor cenderung pesimistis atau optimistis dalam melihat perkembangan ekonomi dan pasar keuangan.
Jika hasil indeks menunjukkan angka 0-99, persepsi investor sedang pesimistis, sedangkan jika di atas 101-200, persepsi investor terhadap ekonomi dan pasar keuangan sedang optimistis.
Angka indeks 100 dikategorikan netral. Investor yang dimaksud adalah manajer investasi, asuransi, dan dana pensiun.
Menurut Damhuri, dari hasil survei triwulan I 2019 menunjukkan indeks KICI berada pada level 139,1. Angka ini menandakan bahwa sebagian besar investor institusi optimistis melihat kondisi ekonomi dan pasar keuangan Indonesia pada saat ini dan tiga bulan ke depan.
"Bahkan, dana pensiun lebih optimistis dibandingkan manajer investasi dan asuransi melihat prospek tiga bulan ke depan," kata Damhuri yang juga menjabat sebagai Head of Danareksa Research Institute tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, panel ahli KICI lainnya, Wahyu Prasetyawan, menambahkan meski menghadapi pilpres, faktor politik memang tidak terlalu dikhawatirkan oleh investor seperti halnya kondisi ekonomi global.
Bahkan, hasil survei KICI menunjukkan bahwa 66,3 persen responden menyatakan kondisi politik saat survei dilakukan masih kondusif.
Begitu pun untuk tiga bulan ke depan, meski jumlahnya menurun, sebanyak 54 persen responden menyatakan bahwa kondisi politik domestik masih stabil dan sangat stabil.
Dengan adanya keyakinan soal stabilitas politik dan ekonomi dalam negeri, para investor pun memiliki optimisme tinggi terhadap prospek pasar keuangan di Indonesia.
"Para investor sadar politik, tapi mereka menyikapi dengan kepala dingin. Bahwa ada perubahan politik mendekati hari pencoblosan, perubahan itu tidak mengkhawatirkan mereka," kata Wahyu.
Selain optimistis bahwa IHSG bakal naik, para investor juga meyakini bahwa saham merupakan portofolio investasi paling menarik ketimbang obligasi dan pasar uang, khususnya bagi manajer investasi dan asuransi.
Oleh karena itu, sebanyak 47,7 persen investor akan mempertahankan proporsi portofolio sahamnya seperti semula.
Sedangkan sebanyak 37,8 persen responden justru akan memperbesar porsi investasi saham dalam tiga bulan mendatang.
"Yang berniat memperkecil investasi saham hanya 14,5 persen investor," kata Damhuri.
Baca juga: Menkeu yakini tekanan ekonomi global pada 2019 tidak seberat 2018
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019