UMKM anyaman bili dapat perhatian Ibu Negara

31 Januari 2019 21:07 WIB
UMKM anyaman bili dapat perhatian Ibu Negara
Penjual anyaman bili asal Indrapuri, Rian Darma, memamerkan produksi anyaman di anjungan Dekranas, pada Kamis (31/01/2019). (Bayu Prasetyo)

Tadi diberi saran disuruh kasih pelapis di dalamnya biar lebih rapi, supaya lebih bagus

Banda Aceh (ANTARA News) - Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang memproduksi tas anyaman berbahan bili asal Kabupaten Indrapuri, Aceh, mendapat perhatian khusus dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo.

"Tadi diberi saran disuruh kasih pelapis di dalamnya biar lebih rapi, supaya lebih bagus," kata penjual anyaman bili, Rian Darma Anggara ditemui di anjungan Dekranas ruang VIP Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh, Kamis.

Lapisan dalam itu, ujar Rian, untuk mempercantik desain sekaligus menguatkan sisi dompet dari bagian dalam.

Dia senang atas perhatian yang diberikan Ibu Negara untuk meningkatkan kualitas kerajinannya.

Produk yang dipamerkan oleh Rian di anjungan Dekranas antara lain dompet, tas jinjing, bakul nasi, dan beberapa jenis wadah.

"Ya tadi ibu bilang dilapis lagi, kemudian nanti kalau sudah diberi dalaman, lapor lagi ke Dekranas pusat untuk dilihat lagi perkembangannya sudah seperti apa," jelas Rian.

Ia menjelaskan tantangan dalam membuat produknya itu antara lain bahan baku bili yang panennya hanya tiga tahun sekali.

Menurut Rian, tumbuhan bili yang menjadi bahan baku anyaman hanya ditemukan di dalam hutan.

Kerajinan anyaman bili itu diproduksi oleh 37 orang yang rata-rata kaum ibu di Kabupaten Indrapuri.

Pada awalnya, para kaum ibu di daerah tersebut hanya membuat anyaman untuk wadah dan bakul dari desain yang sudah turun temurun.

"Jadi ada kelompok pengrajin di kampung itu dan saya salah satu yang mengurusnya," kata Rian.

Dia mengatakan dirinya yang mengarahkan dan meminta para pengrajin untuk membuat produk yang semakin kreatif lagi.

"Sekarang kami perlu ada desainer yang bantu untuk merancang anyaman bili ini. Untuk saat ini kami hanya bisa membuat dompet-dompet, bakul ini," ujar dia.

Rancangan dompet itu juga merupakan hasil desain binaan dari Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).
.
Harga yang ditawarkan untuk produk-produk anyaman bervariasi mulai dari Rp50.000 untuk wadah, hingga Rp150.000 untuk dompet.

Rian mengatakan produknya baru dijual di Provinsi Aceh saja.

Anyaman bili asal Indrapuri juga pernah dipamerkan di acara Kriyanusa yang diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta oleh Dekranas.

Untuk masuk ke penjualan daring,  anyaman bili baru mengandalkan asistensi dari Dekranas.

Dia berharap dengan pameran dan upaya dari Dekranas dalam mempromosikan produknya, dapat meningkatkan penjualan anyaman.

Selain anyaman, sejumlah produk yang dipamerkan di anjungan Dekranas antara lain dompet dan tas khas Aceh, kopi gayo, teh, serta kain songket dan bahan jumputan.

Penjualan kerajinan yang meningkat tentunya dapat mensejahterakan keluarga-keluarga pengrajin yang ada di Kabupaten Indrapuri, demikian harapan Rian. 

Baca juga: Dekranas: sinergi diperlukan untuk tingkatkan daya saing

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019