Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April, naik 9,7 dolar AS atau 0,74 persen, menjadi menetap pada 1.325,20 dolar AS per ounce.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral AS pada Rabu (30/1) mengumumkan bahwa mereka memutuskan mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah dan berjanji untuk "bersabar" tentang pergerakan suku bunga berikutnya, sehingga memicu reli di pasar saham dan menekan nilai dolar AS.
Berbeda dengan kata-kata "beberapa kenaikan bertahap lebih lanjut" dalam suku bunga dalam pernyataan sebelumnya pada Desember 2018, bank sentral AS kali ini menunjukkan "pendekatan tunggu dan lihat".
"Mengingat perkembangan ekonomi dan keuangan global dan tekanan inflasi yang diredam, komite akan bersabar ketika menentukan penyesuaian di waktu mendatang untuk kisaran target suku bunga federal fund yang mungkin sesuai untuk mendukung hasil ini," katanya.
Sikap dovish pada kebijakan moneter adalah perkembangan bullish untuk harga emas, kata para analis. Beberapa menafsirkan kata-kata Fed sebagai kemungkinan akhir dari siklus kenaikan suku bunganya, yang akan melemahkan dolar AS dan mendorong harga emas.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 14,5 sen AS atau 0,91 persen, menjadi ditutup pada 16,072 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 8,5 dolar AS atau 1,04 persen, menjadi 824,70 dolar AS per ounce. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Analis: IHSG cenderung menguat, imbas bertahannya suku bunga Fed
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019