Kupang, (ANTARA News) - Sebanyak 40 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur terdampak banjir akibat jebolnya Bendungan Puklade, pada Kamis (31/1) petang.BPBD bersama pemerintah setempat sempat mengungsikan 40 kepala keluarga di RT 09 karena luapan air banjir terus meningkat
Lurah Naibonat, Daniel Leo Manggi, ketika dihubungi Antara di Kupang, Jumat, mengatakan 40 KK itu merupakan warga RT09 yang menjadi korban bencana banjir, setelah wilayah itu diguyur hujan lebat pada Kamis (31/1) hingga menyebabkan Bendungan Pukdale, yang berjarak sekitar 4 km arah selatan Naibonat jebol.
Ia mengatakan, BPBD bersama pemerintah setempat sempat mengungsikan 40 kepala keluarga di RT 09 karena luapan air banjir terus meningkat.
"Pada Kamis malam kami mengungsikan semua warga dari RT09 ke tempat yang lebih aman karena genangan air banjir terus bertambah dan hujan lebat terus menguyur wilayah itu menyebabkan 40 rumah penduduk digenangi air banjir mencapai 1 meter," kata Daniel.
Daniel mengatakan, banjir yang baru terjadi pada awal tahun 2019 ini menghanyutkan ternak ayam milik warga serta padi hasil panen milik petani terendam air banjir.
"Banyak padi hasil panen para petani rusak terendam air banjir karena tidak sempat diselamatkan pada saat banjir berlangsung. Kami hanya melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir guna menghindari adanya korban jiwa," katanya.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Kupang akan memberikan bantuan tanggap darurat terhadap 40 KK yang terdampak banjir yang akan didistribusikan pada Jumat (1/2).
"BPBD berencana akan mendistribusikan bantuan tangap darurat hari ini," ujar Daniel.
Ia mengatakan hujan yang menguyur wilayah Naibonat sudah mulai rendah sehingga para korban banjir sudah bisa kembali ke rumahnya masing-masing.
"Kami sudah mengingatkan warga ini agar selalu waspada selama hujan deras menguyur daerah ini, apabila terjadi banjir sebaiknya mengungsi," katanya.
Baca juga: Pemkab Kupang bangun bendungan atasi banjir
Baca juga: Tiga pekerja proyek bendungan tewas terseret banjir
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019