KEIN apresiasi inflasi awal tahun yang rendah

2 Februari 2019 10:54 WIB
KEIN apresiasi inflasi awal tahun yang rendah
Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

"Kombinasi kebijakan tersebut membuahkan hasil dengan terkendalinya harga bahan pangan dan ini sangat patut untuk diapresiasi

Jakarta (ANTARA News) -  Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta memberikan apresiasi atas upaya pengendalian harga bahan makanan sejak awal tahun sehingga inflasi Januari 2019 tercatat 0,32 persen.

"Bisa dilihat betapa besarnya penurunan yang terjadi di tiap tahunnya dan secara year on year Januari 2019 merupakan yang terendah sejak 2014," kata Arif dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Ia menjelaskan laju inflasi yang rendah ini merupakan upaya pemerintah yang mampu menjaga ketersediaan pangan melalui penyiagaan pasokan serta membangun sarana infrastruktur yang dapat membuat biaya logistik lebih murah.

Pembangunan infrastruktur tersebut, tambah dia, tidak hanya terbatas pada infrastruktur sipil, namun juga infrastruktur pertanian untuk mendukung proses produksi serta melahirkan tata niaga yang lebih wajar dan sehat.

"Kombinasi kebijakan tersebut membuahkan hasil dengan terkendalinya harga bahan pangan dan ini sangat patut untuk diapresiasi," katanya.

Oleh karena itu, apabila kebijakan tersebut terus digulirkan dan pemerintah tetap konsisten pada upaya untuk menjaga kestabilan harga pangan, maka inflasi dari bahan makanan akan terus terkendali sepanjang tahun.

Komitmen atas upaya ini menjadi penting mengingat harga bahan pangan, tidak hanya merupakan salah satu penyebab terjadinya inflasi di Indonesia, namun juga berpengaruh kepada angka kemiskinan.

"Pangan merupakan kebutuhan pokok utama semua masyarakat sehingga apabila harga bisa terkendali akan berpengaruh pada kehidupan rakyat secara luas dan tentunya daya beli masyarakat terjaga," ujar Arif.

Baca juga: Ikan dan beras, sumbang inflasi Januari 0,32 persen

Baca juga: Dolar kembali melemah, dipicu inflasi upah AS yang sangat rendah

Baca juga: Harga emas merosot, aktivitas manufaktur AS meningkat


 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019