• Beranda
  • Berita
  • Ribuan orang padati pembukaan pameran properti IPEX 2019

Ribuan orang padati pembukaan pameran properti IPEX 2019

2 Februari 2019 16:41 WIB
Ribuan orang padati pembukaan pameran properti IPEX 2019
Direktur Utama Bank Tabungan Negara, Maryono membuka pameran properti IPEX 2019 di Jakarta Convention Center, Sabtu (2/2/2019) (ANTARA/ Ganet D)

Targetkan raih Rp6 triliun dari jumlah kredit baru selama penyelenggaraan pameran

Jakarta (ANTARA News) - Ribuan orang memadati pameran properti dalam ajang Indonesia Propery Expo 2019 bertempat di hall A dan B Jakarta Covention Center Jakarta yang diselenggarakan tanggal 2-10 Februari 2019.

"Meskipun tahun ini suhu politik memanas menjelang pemilihan presiden ditambah ketidakpastian ekonomi global namun kami optimistis akan mampu mencetak kredit baru senilai Rp6 triliun," kata Direktur Utama  Bank Tabungan Negara (BTN), Maryono usai membuka IPEX 2019 di Jakarta, Sabtu.

IPEX 2019 merupakan agenda rutin yang diselenggarakan  setiap bulan Februari dan September, sedangkan untuk bulan Februari merupakan rangkaian dari kegiatan HUT ke-69 BUMN yang fokus bergerak di bidang pembiayaan perumahan.

Hadir dalam acara pembukaan IPEX 2019 Menteri BUMN Rini M. Soemarno dan Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Khalawi.

IPEX 2019 diikuti 167 pengembang yang terdiri dari 116 pengembang KPR Non Subsidi dan 51 pengembang KPR Subsidi dengan total proyek properti sebanyak sekitar 869 proyek yang tersebar di berbagai daerah mulai dari Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. 

"Dalam pameran ini kami memberikan fasilitas KPR berbunga murah mulai dari  6,69 persen tetap selama satu tahun bekerja sama dengan pengembang pilihan, bebas biaya provisi, bebas biaya administrasi, bebas pengendapan dana, diskon asuransi jiwa sebesar 20 persen dan uang muka mulai dari 1 persen," kata Maryono.

Maryono juga menginformasikan jumlah kredit baru yang terjadi dalam beberapa kali kegiatan IPEX terus mengalami kenaikan pada tahun 2016, izin prinsip KPR/KPA mencapai Rp8,3 triliun, pada tahun 2017 melejit menjadi Rp12,8 triliun, sementara tahun lalu ketika suku bunga kredit merangkak naik, ajang IPEX masih mencatatkan persetujuan izin prinsip untuk total KPR/KPA senilai Rp 18,4 triliun. 

"Dalam ajang kali ini saya memberikan target masing-masing Rp6 triliun di bulan Februari dan Rp11 triliun di bulan September," ujar Maryono.

Kemudian untuk menggaet generasi milenial BTN juga memperkuat layanan KPR  secara online melalui website www.btnproperti.co.id. Portal properti BTN yang terdiri dari www.btnproperti.co.id untuk rumah baru dan  www.rumahmurahbtn.co.id untuk rumah lelang merupakan salah satu strategi Bank BTN membangun digital ecosystem di bidang pembiayaan perumahan. 

"Per Februari ini, portal www.btnproperti.co.id hadir dengan wajah baru dan sejumlah fitur tambahan, di antaranya fitur 3D Proyek Perumahan, dimana konsumen bisa melihat langsung proyek perumahan atau unit rumah contoh dari developer Bank BTN dengan merasakan seakan-akan seperti berada di lokasi langsung karena ketersediaan data 3D unit," ujar Maryono.
 
Fitur baru selanjutnya adalah "transactional booking fee", dengan fitur ini konsumen atau pengunjung BTN Properti bisa langsung memesan unit rumah dari developer yang sudah bekerjasama dengan Bank BTN dan bisa langsung melakukan pembayaran booking fee atau tanda jadi pemesanan dengan kanal pembayaran yang disediakan Bank BTN mulai dari ATM/Virtual Account, Internet Banking, dan Mobile Banking. 

"Fitur baru selanjutnya adalah tracking status pengajuan KPR, dengan fitur ini nasabah dapat memantau status pengajuan KPR saat sudah melakukan pengajuan kredit secara online," kata Maryono.

Dengan fitur baru tersebut, Maryono berharap akses ke www.btnproperti.co.id terus meningkat. Berdasarkan pantauan Bank BTN, aplikasi KPR online yang mengalir lewat portal tersebut tercatat mencapai 42.661 aplikasi, atau melompat 208 persen dibandingkan tahun 2017  sebanyak 13.680 aplikasi. 

Seiring dengan peningkatan aplikasi, realisasi KPR lewat online pun melejit 238 persen secara year on year menjadi 10.853 unit pada tahun 2018 dibandingkan tahun 2017 yang hanya mencapai 3.214 unit. Alhasil nilai KPR yang cair pun meroket. Pada tahun 2017 nilai KPR yang tersalurkan lewat aplikasi KPR online naik sebesar Rp1,18 triliun menjadi Rp3,83 triliun pada tahun 2018.  
 
Baca juga: Ini pendorong investasi properti Jabodetabek
Baca juga: BTN incar transaksi Rp5 triliun di IPEX 2018

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019