Kelima warga China tersebut, Zhong Heong (24), Liang Chong (30), Zhong Xuewen (21), Zhong Xuerong (22), dan satu perempuan bernama Zhong Mingting (23). Semuanya warga Guangdong, China.
Perahu tersebut juga mengangkut tiga warga lokal, yakni Salman, dan Nursian, keduanya warga Batuleong, Desa Sekotong Barat yang merupakan boatman yang mengendalikan perahu. Satu orang penumpang lainnya, Ida Wayan Aditya, warga Desa Jagerage, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, sebagai pemandu para wisatawan asal China itu.
"Seluruh korban berhasil dievakuasi setelah beberapa lama mengapung di tengah laut. Wisatawan asal China sudah diantar kembali ke hotel karena tidak mengalami luka serius," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Nyoman Sidakarya.
Berdasarkan informasi, kata dia, kecelakaan tersebut bermula ketika para korban pergi memancing ikan di perairan laut, pukul 11.30 Wita.
Sekitar 45 menit kemudian, para korban berkumpul semua di sebelah kanan perahu yang mengakibatkan perahu tidak seimbang dan akhirnya terbalik.
Petugas siaga kapal RB 220 milik Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram mendapat informasi dari salah satu warga lokal yang selamat bahwa ada perahu terbalik di sekitar perairan Gili Poh. Tim RB 220 Mataram kemudian menuju ke lokasi kejadian
Seluruh korban berhasil ditemukan. Mereka kemudian dievakuasi menggunakan sampan nelayan karena kapal RB 220 tidak bisa sampai ke pinggir laut.
"Selanjutnya, semua korban dibawa ke pantai Dusun Batuleong, Desa Tawun, dalam keadaan selamat tanpa ada luka yang serius," kata Nyoman.
Baca juga: Investor China minati wisata Lombok
Baca juga: Gubernur: NTB telah aman dikunjungi wisatawan
Pewarta: Awaludin
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019