Manado (ANTARA News) - Sebanyak 737 kepala keluarga (KK) atau 2.523 jiwa terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).Meski banjir telah surut, namun warga belum kembali ke rumah untuk menetap, saat ini warga masih membersihkan rumah,
"Kami terus memperbarui data keluarga-keluarga yang menjadi korban banjir dan tanah longsor. Data saat ini masih per 1 Februari 2019 tengah malam," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, Maximilian Tatahede melalui staf lapangan Lee Bawole di Manado, Sabtu.
Warga yang terdampak tersebut menyebar di delapan kecamatan dan 23 kelurahan.
Hingga saat ini, warga masih mengungsi di rumah-rumah ibadah, rumah kerabat serta tempat-tempat yang lebih aman.
"Meski banjir telah surut, namun warga belum kembali ke rumah untuk menetap, saat ini warga masih membersihkan rumah," ujarnya.
Dia mengimbau warga tetap mewaspadai kondisi cuaca yang terjadi pascabanjir pada Kamis (1/2), apalagi Kota Manado masih diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
"BMKG juga beberapa jam lalu mengeluarkan peringatan dini cuaca, kami harap warga tetap waspada," katanya.
Apabila diguyur hujan deras, warga yang berada di bantaran sungai ataupun di daerah lereng atau bukit untuk mencari tempat-tempat yang lebih aman agar terhindar bencana, kata Lee.
Baca juga: Banjir-longsor terjang sejumlah kawasan di Kota Manado-Sulut
Baca juga: Belasan kelurahan di Manado kebanjiran
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019