Waisai (ANTARA News) - Sebanyak 31 ekor Penyu Belimbing yang dikenal sebagai penyu raksasa, sang penjelajah dunia, mendarat dan bertelur di Kampung Yenbekaki, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, sepanjang 2018....Kampung Yenbekaki, Raja Ampat, sepanjang 2018 berhasil melepaskan sebanyak 2.706 ekor tukik penyu raksasa ke laut
Kelompok Penggiat Konservasi Penyu Kampung Yenbekaki mencatat pada Mei 2018 sebanyak delapan ekor Penyu Belimbing mendarat dan bertelur di kawasan Pantai Warebar, Kampung Yenbekaki.
Selanjutnya pada Juni sebanyak lima ekor, Juli sebanyak delapan ekor, Agustus sebanyak tiga ekor, September sebanyak tiga ekor, dan Oktober sebanyak empat ekor, Sehingga total 31 ekor penyu raksasa tersebut mendarat dan bertelur di Kampung Yenbekaki.
Ketua Kelompok Penggiat Koservasi Kampung Yenbekaki Yusuf Mayor di Waisai, Papua Barat, Senin, mengatakan sebanyak 31 ekor Penyu Belimbing yang mendarat di kawasan Pantai Warebar sepanjang 2018, bertelur sebanyak 3.706 butir.
Dia mengatakan masyarakat penggiat konservasi penyu kampung Yenbekaki menjaga kawasan Pantai Warebar tempat sarang penyu raksasa tersebut dari serangan predator yang mengincar telurnya.
Ia menjelaskan bahwa dari total 3.706 telur penyu belimbing tersebut, sebanyak 1.000 rusak dan berhasil menetas sebanyak 2.706 menjadi tukik. Masyarakat penggiat konservasi penyu kampung Yenbekaki melakukan penangkaran terhadap tukik penyu tersebut agar terhindar dari serangan predator.
Menurut dia, penangkaran terhadap tukik dilakukan paling lama dua minggu setelah telur menetas. Agar tukik tersebut benar-benar kuat dan dapat menghindar dari serangan predator barulah dilepaskan ke laut.
"Hasil kerja masyarakat penggiat konservasi penyu Kampung Yenbekaki, Raja Ampat, sepanjang 2018 berhasil melepaskan sebanyak 2.706 ekor tukik penyu raksasa ke laut," ujarnya.
Baca juga: Ratusan penyu dilepas menjaga konservasi keragaman hayati
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019