Ketiga awak itu --Maxwell Joya, Carlos Quiceno, dan Julio Diaz-- disandera oleh ELN pada 11 Januari di wilayah Hacari di Provinsi Norte de Santander.
Mereka tampak sehat, kata komisioner dalam sebuah pernyataan.
Pemberontak itu bulan lalu mengatakan mereka telah membakar helikopter tersebut dan mengambil uang tunai sebesar 550.000 dolar AS (sekitar Rp7,68 miliar) yang ditemukan di dalamnya.
Media setempat melaporkan bahwa helikopter itu disewa untuk mengangkut uang tersebut.
Presiden Ivan Duque sebelumnya mengaktifkan pemberitahuan merah Interpol, setara dengan perintah penangkapan internasional terhadap para pemimpin ELN setelah sebuah bom mobil yang diklaim kelompok itu meledak di Bogota pada Januari lalu. Pengeboman itu menewaskan 21 taruna polisi.
Beberapa komandan tinggi kelompok itu berada di Kuba untuk berpartisipasi dalam pembicaraan yang telah lama terhenti dengan pemerintah dan untuk mengakhiri pertempuran lima dasawarsa.
Para petinggi pemberontak di Kuba mengatakan mereka tidak akan pergi kecuali jika Duque mematuhi syarat kesepakatan yang disetujui pendahulunya untuk memperbolehkan mereka kembali ke negara mereka jika pembicaraan mengalami kebuntuan.
Meski ELN dalam sebuah pernyataan mengaku bertanggung jawab atas pemboman di Bogota dan menyebut aksinya sah sebagai tindakan perang, para perundingnya mengatakan mereka tidak mengetahui serangan itu.
Kelompok pemberontak yang beranggotakan 2.000 gerilyawan dan didirikan pada 1964 itu dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (EU).
ELN diyakini masih menahan 14 sandera. Duque telah berulang kali mengatakan bahwa pembicaraan tidak akan dilanjutkan sampai semua sandera dibebaskan.
Kuba pernah menjadi tuan rumah negosiasi antara pemerintah dan kelompok pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC).
FARC pada 2017 dimobilisasi dan kini telah menjadi partai politik.
Baca juga: Operasi militer Kolombia tewaskan pemimpin pembangkang
Baca juga: Kolombia minta Kuba tangkap pemimpin ELN setelah serangan bom mobil
Sumber: Reuters
Penyunting: I Wayan Yoga H/Chaidar Abdullah
Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019