Gubernur daerah Bari di Puntland, Yusuf Mohamed, mengatakan kepada Reuters bahwa dua orang bersenjata yang menyamar sebagai nelayan menembak Paul Anthony Formosa saat hendak menuju pelabuhan Bossaso pagi ini.
Paul tewas "di pasar ikan saat hendak menuju pelabuhan Bossaso pagi ini. Para pelaku yang bersenjatakan pistol melepaskan tembakan ke arah kepala," kata Mohamed.
Salah seorang penyerang ditembak mati pasukan keamanan di lokasi kejadian dan penyerang lainnya ditahan. Akun LinkedIn menunjukkan Formosa sebagai warga negara Malta.
P&O Ports mengatakan seorang pekerja tewas dan tiga lainnya mengalami cedera dalam satu "insiden" di Pelabuhan Bossaso, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Satu pernyataan yang dipublikasi kantor media pemerintah Dubai di akun Twitter menyebutkan bahwa perusahaan dengan pihak berwenang Puntland sedang melakukan penyelidikan.
Al Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan menuduh keberadaan Formosa di Somalia "ilegal". Kelompok A Shabaab sedang berupaya menyingkirkan pemerintah Somalia yang didukung negara-negara Barat serta membentuk pemerintahan mereka sendiri berdasarkan pemahaman hukum syariah yang ketat.
"Kami dibalik operasi tersebut ... Kami sudah memberi dia peringatan tapi dia malah menutup telinga. Keberadaannya di Somalia ilegal," kata juru bicara operasi militer al Shabaab, Abdiasis Abu Musab.
P&O Ports mengelola pelabuhan Bossaso Puntland sejak mengantongi izin selama 30 tahun pada 2017 untuk memperluas dan mengelola fasilitas tersebut.
Baca juga: Bom mobil di pusat perbelanjaan Somalia tewaskan dua orang
Baca juga: Somalia usir pejabat Perserikatan Bangsa-bangsa
Sumber: Reuters
Penyunting: Asri Mayang Sari
Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019