Kupang, (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur mengemukakan jumlah korban akibat bencana alam dan non-alam yang terjadi akhir-akhir ini di provinsi setempat sudah menelan sebanyak 29 korban yang meninggal.Dalam catatan kami sudah 29 orang yang meninggal akibat bencana dari Desember 2019 sampai Januari 2019. Korban bencana alam ada 13 orang dan bencana non-alam 16 orang
"Dalam catatan kami sudah 29 orang yang meninggal akibat bencana dari Desember 2019 sampai Januari 2019. Korban bencana alam ada 13 orang dan bencana non-alam 16 orang," kata Kepala BPBD Provinsi NTT, Tini Tadeus, kepada Antara di Kupang, Selasa.
Ia menjelaskan, korban yang meninggal akibat bencana alam didominasi akibat banjir dan tanah longsor seperti tiga orang di Kabupaten Nagekeo akibat bencana tanah longsor dan satu orang akibat terseret banjir.
Di Kabupaten Sikka tercatat sebanyak tiga orang meninggal akibat tanah longsor, sedang tiga orang di Kabupaten Timor Tengah Selatan akibat terseret banjir.
Pihaknya juga mencatat satu orang korban banjir di Kota Kupang, satu korban meninggal akibat tertimpa pohon tumbang di Kabupaten Ende, dan satu lagi di Kabupaten Manggarai karena disambar petir.
"Untuk korban bencana alam ini kami lakukan penanggulangan melalui BPBD di masih-masing daerah terdampak bencana," katanya.
Sedangkan, lanjutnya, untuk korban yang meninggal akibat bencana non-alam yakni akibat serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) sudah mencapai sebanyak 16 orang.
Menurutnya, upaya penanganan bencana penyakit DBD yang dilakukan sejauh ini dengan pengasapan (fogging) di titik-titik pemukiman warga dilaporkan menjadi sarang nyamuk penyebab penyakit.
"Kami di provinsi juga siap mengintervensi bantuan untuk penanganan DBD manakala diminta daerah dan status bencananya sudah ditetapkan," katanya.
Atas kondisi ini, Tini meminta masyarakat di provinsi berbasiskan kepulauan ini agar meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman bencana.
"Karena kemungkinan bencana alam dan non alam sewaktu-waktu bisa terjadi apalagi musim hujan juga masih berlangsung," katanya.
Baca juga: 12 meninggal akibat bencana di NTT
Baca juga: 977 gempa guncang NTT selama 2018
Baca juga: Bencana banjir merusak lima infrastruktur irigasi NTT
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019