• Beranda
  • Berita
  • Warga perlu waspada, enam kecamatan di Batang-Jateng endemik demam berdarah

Warga perlu waspada, enam kecamatan di Batang-Jateng endemik demam berdarah

5 Februari 2019 19:19 WIB
Warga perlu waspada, enam kecamatan di Batang-Jateng endemik demam berdarah
KLB Demam Berdarah Petugas Babinsa Kodim 0705 Magelang melakukan fogging atau pengasapan saat melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Desa Banyuwangi, Bandongan, Magelang, Jateng, Kamis (31/12). Fogging dilakukan untuk memutus mata rantai berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti setelah daerah tersebut dinyatakan sebagai wilayah KLB (Kejadian Luar Biasa) demam berdarah yang telah memakan banyak korban satu diantaranya meninggal dunia. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Kami berharap warga lebih sering melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) khususnya di lingkungan sekitar

Batang, Jateng, (ANTARA News) - Dinas Kesehatan menyatakan enam kecamatan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, masuk kategori wilayah endemik demam berdarah dengue (DBB) sehingga warga diimbau waspada terhadap penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti itu.

Kepala Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Batang, Farikhun, di Batang, Selasa, mengatakan enam kecamatan kategori endemik DBD tersebut adalah Kecamatan Warungasem, Kandeman, Tulis, Subah, Banyuputih, Gringsing.

Ia menjelaskan bahwa selama satu bulan terakhir ini, jumlah kasus DBD telah mencapai 31 kasus dan satu orang meninggal.

"Oleh karena itu, kita membuat surat untuk dikirim pada rumah sakit jika ada warga Batang yang terkena DBD segera dilaporkan ke Dinkes agar dapat melakukan tindakan cepat mengantisipasi penyebaran penyakit itu melalui kegiatan fogging (penyemprotan dengan insektisida)," katanya.

Menurut dia, permintaan pengasapan dengan insektisida saat ini cukup banyak sedang petugas kesehatan yang berjumlah tiga orang dan enam alat sehingga tidak semua wilayah belum bisa dilakukan penyemprotan.

Kendati demikian, kata dia, jika sudah ada laporan dan permintaan maka dinkes tetap menjadwalkan pemberantasan terhadap nyamuk itu.

Ia mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungannya karena salah satu pemicu penyakit DBD adalah kondisi lingkungan yang kotor.

"Kami berharap warga lebih sering melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) khususnya di lingkungan sekitar," katanya.

Baca juga: Puluhan pasien RSUD Batang dievakuasi karena banjir

Pewarta: Kutnadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019