• Beranda
  • Berita
  • Dolar AS menguat, investor menunggu pidato kenegaraan Trump

Dolar AS menguat, investor menunggu pidato kenegaraan Trump

6 Februari 2019 07:09 WIB
Dolar AS menguat, investor menunggu pidato kenegaraan Trump
Karyawan menghitung mata uang dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Fokus pasar cenderung pada indikasi apa pun tentang bagaimana negosiasi perdagangan China-AS berlangsung...

New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ketika para investor menunggu pidato kenegaraan Presiden Donald Trump untuk kemungkinan pembaruan tentang perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.

Pemulihan berkelanjutan dalam selera investor terhadap risiko telah memberikan tekanan terhadap mata uang safe-haven, menyeret franc Swiss lebih rendah, sementara dolar Australia naik setelah bank sentral negara itu memperingatkan risiko-risiko terhadap pertumbuhan dan menjauhi sinyal pelonggaran kebijakan eksplisit.

Ahli Strategi Valas di Credit Agricole, Eric Viloria mengatakan dengan bank-bank sentral di seluruh dunia dalam pola holding dan sejumlah ketidakpastian pada perdagangan dan faktor-faktor lain, perdagangan di pasar mata uang sebagian besar bergerak dalam kisaran yang relatif ketat .

"Kisaran ini dapat berlangsung selama beberapa waktu sampai ada tindakan bank sentral yang lebih menentukan atau resolusi untuk beberapa dinamika politik, apakah itu negosiasi perdagangan atau sebaliknya," katanya.

Federal Reserve (Fed) akan mempertahankan suku bunga di mana mereka berada sampai prospek ekonomi AS lebih jelas, Presiden Fed Dallas Robert Kaplan mengatakan pada Selasa (5/2), proses yang menurut pendapatnya bisa memakan waktu beberapa bulan lagi.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback versus euro, yen, pound Inggris dan tiga mata uang utama lainnya, naik 0,22 persen menjadi 96,064. Indeks, yang mencapai tertinggi lebih dari satu minggu di 96,12 di awal sesi, sedikit berubah untuk tahun ini.

Euro diperdagangkan 0,2 lebih rendah terhadap dolar, setelah survei menunjukkan pada Selasa (5/2) bahwa bisnis zona euro berkembang pada tingkat terlemah mereka sejak pertengahan 2013 pada awal tahun ini.

Investor mengalihkan perhatian mereka ke pidato kenegaraan Donald Trump yang akan berlangsung pada pukul 21.00 waktu setempat (02.00 GMT), yang bisa mengisyaratkan kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS-China.

"Fokus pasar cenderung pada indikasi apa pun tentang bagaimana negosiasi perdagangan China-AS berlangsung, segala sesuatu yang positif tentang berita perdagangan akan memberikan dukungan bagi greenback," kata Kepala Strategi Mata Uang di Oanda, Dean Popplewell, dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters.

Pemulihan berkelanjutan dalam selera risiko investor telah menekan mata uang safe-haven dan franc Swiss, yang cenderung terapresiasi selama serangan ketidakpastian ekonomi, merosot ke tingkat terendah 11 minggu terhadap dolar.

Dolar Australia naik tajam, membalikkan kerugian sebelumnya, setelah Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan suku bunga pada rekor terendah pada pertemuan pertamanya tahun ini, tetapi terdengar kurang dovish dari yang diharapkan.

Pound Inggris merosot ke posisi terendah dua minggu setelah data survei lemah dan ketidakpastian tentang pembicaraan Brexit mendorongnya di bawah level pasar utama, memaksa beberapa investor besar untuk mengurangi beberapa taruhan.

Dolar Kanada tergelincir terhadap mitra AS, karena harga minyak sedikit lebih rendah. Baca juga: Harga minyak merosot, kekhawatiran perlambatan ekonomi kembali merebak

Baca juga: Harga emas turun tipis jelang pidato tahunan Trump

Baca juga: Wall Street menguat, saham Boeing melonjak jadi 410,18 dolar

Baca juga: Bursa Inggris menguat tajam, perusahan migas BP melonjak 5,7 persen






 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019