Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Uni Eropa (UE) kembali bertemu dalam Working Group on Trade and Investment (WGTI) ke-9 di Brussel, Belgia, untuk membahas isu terkini yang dimiliki kedua negara di bidang perdagangan dan investasi....salah satu isu yang diangkat Indonesia adalah akses pasar kelapa sawit ke pasar UE.
“Dalam WGTI ini dibahas berbagai isu teknis terkait implementasi kebijakan yang membutuhkan perhatian khusus kedua pihak dalam mendorong kelancaran bisnis dan investasi," kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo lewat keterangannya diterima di Jakarta, Kamis.
Imam menyampaikan, tentu saja tidak semua isu yang dibahas dapat diselesaikan permasalahannya, namun setidaknya kedua pihak dapat bertukar informasi dan mencari solusi bersama.
Selain itu, forum ini diharapkan dapat mendukung proses perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) yang saat ini berlangsung.
Dalam pertemuan tersebut,Imam menjadi pimpinan delegasi asal Indonesia, sedangkan delegasi UE dipimpin oleh Deputy Director General for Trade European Commission Helena König.
Iman mengungkapkan, salah satu isu yang diangkat Indonesia adalah akses pasar kelapa sawit ke pasar UE.
Keputusan parlemen untuk UE menghentikan kontribusi biofuel berbasis minyak kelapa sawit dalam proses perombakan arahan energi terbarukan (RED Recast) menciptakan keprihatinan serius dan menimbulkan reaksi yang sangat kuat dari para pemangku kepentingan di Indonesia.
Pada kesempatan ini, Indonesia juga mengangkat isu standar sanitasi dan fitosanitasi yang dikenakan UE untuk berbagai produk impor seperti teh, kokoa.
Indonesia juga membahas usulan kebijakan mekanisme penyaringan investasi di negara-negara UE.
Sementara UE menyampaikan beberapa permasalahan terkait kebijakan perdagangan dan investasi Indonesia seperti regulasi domestik terkait ijin impor produk hortikultura dan ternak, daftar negatif investasi (DNI), serta kebijakan penetapan standar Indonesia seperti standar nasional Indonesia (SNI) dan halal.
Total perdagangan kedua negara mencapai 28,9 miliar dolar AS. Selama lima tahun terakhir, neraca perdagangan kedua pihak menunjukkan surplus bagi Indonesia. Sementara nilai investasi UE di Indonesia mencapai 3,2 miliar dolar AS.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019