Mengutip laporan Reuters, Kamis, Cabang Investigasi Kecelakaan Udara (AAIB) Inggris tidak mengungkap identitas jenazah siapakah yang sudah diangkat tersebut.
Sala, 28 tahun, sedang dalam perjalanan dari Nantes di Prancis barat pada 21 Januari untuk melakukan debutnya ke Cardiff City ketika pesawat itu menghilang di atas Selat Inggris.
Puing-puing itu ditemukan pada Minggu setelah pencarian bawah air yang didanai secara pribadi, yang sebelumnya didahului dengan penemuan dua bantal kursi dari pesawat yang terdampar di pantai Prancis.
Sesosok jasad terlihat di dalam puing pesawat yang berada di dasar laut dekat Guernsey, kata penyelidik kecelakaan udara pada Senin.
Jenazah itu sudah berhasil dievakuasi, namun upaya untuk mengangkat puing pesawat tidak berhasil, kata AAIB dalam sebuah pernyataan, Rabu.
Operasi secara keseluruhan diakhiri karena kondisi cuaca buruk.
Sala bergabung dengan Cardiff dengan biaya yang memecahkan rekor klub itu, yaitu sebesar 19,63 juta dolar Amerika.
Kedua penumpang pesawat itu diyakini telah meninggal ketika pesawat Piper Malibu bermesin tunggal jatuh ke laut.
Pada Sabtu di pertandingan kandang Liga Premier di Cardiff melawan Bournemouth, para pemain Cardiff mengangkat sebuah T-shirt bertuliskan Sala, sesuatu yang tidak pernah tercapai karena akhirnya Sala tak pernah bermain untuk Cardiff.
Para penggemar diberi bunga ketika mereka memasuki Stadion Kota Cardiff. Pada menit ke-28, tepuk tangan meriah di sekitar stadion saat para penggemar menyanyikan nama Sala.
Pada 30 Januari, Nantes memberikan penghormatan kepada mantan pemain mereka. Wasit Frank Schneider bahkan menghentikan permainan di pertandingan Ligue 1 melawan St Etienne selama satu menit untuk bertepuk tangan, di mana pelatih Nantes Vahid Halilhodzic menangis.
Baca juga: Penyelidik temukan bangkai pesawat yang ditumpangi Sala
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019