Jumlah penderita DBD di Malut terus bertambah

8 Februari 2019 11:37 WIB
Jumlah penderita DBD di Malut terus bertambah
Arsip foto. Anggota Pramuka melakukan pemberantasan jentik nyamuk untuk mengantisipasi berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah dengue (DBD) yang mewabah di sejumlah daerah. (ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN)
Ternate (ANTARA News) - Jumlah penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Maluku Utara yang pada akhir Januari 2019 tercacat 112 orang kini bertambah menjadi 154 orang.

Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Malut, Jumat menyebutkan, penderita DBD tersebut tersebar di delapan kabupaten/kota, terbanyak di Kabupaten Halmahera Utara yakni 63 orang.

Menyusul Kota Ternate sebanyak 38 orang, Kabupaten Halmahera Tengah dan Kota Tidore Kepulauan masing-masing 17 orang, Kabupaten Pulau Morotai delapan orang, Kabupaten Halmahera Selatan lima orang, Kabupaten Halmahera Timur dan Kabupaten Halmahera Barat masing-masing tiga orang.?

Data dari Dinkes Malut juga menyebutkan dari jumlah DBD tersebut, satu orang di Kota Tidore Kepulauan meninggal dunia, sebagian masih menjalani perawatan di rumah sakit, sebagian lagi sudah sembuh dan pulang ke rumah.

Dua kabupaten di provinsi berpenduduk 1,2 juta jiwa ini yang hingga kini belum melaporkan adanya penderita DBD adalah Kabupaten Pulau Taliabu dan Kabupaten Kepulauan Sula.

Sementara itu, Kepala Dinkes Ternate, Fatihah Suma mengatakan pencegahan penyebaran penyakit DBD di daerah itu terus diintensifkan melalui seluruh Puskesmas dan berbagai pihak terkait, termasuk masyarakat setempat.

Upaya pencegahan di antaranya melakukan melalui foging atau pengasapan di sejumlah kelurahan yang sudah ditemukan adanya penderita DBD, Kelurahan Jati dan Kelurahan Bastiong.

Selain itu, menurut dia, mendorong masyarakat untuk melakukan 3 M Plus yakni, menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi, mengubur kaleng atau wadah yang dapat menampung air hujan serta memantau gentik nyamuk di rumah masing-masing.

Masyarakat juga diarahkan untuk terus menjaga kebersihan lingkungan, seperti tidak membiarkan adanya genangan air dan tumpuhkan sampah serta menanam tanaman pengusir nyamuk, seperti bunga lavender dan serai.
 

Pewarta: La Ode Aminuddin
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2019