Jakarta (ANTARA News) - Alumni Universitas Trisakti menyatakan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, dan meyakini dapat menyelesaikan kasus dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di Semanggi tahun 1998.Alumni Trisakti mengapresiasi sikap Jokowi yang akan menjadikan empat mahasiswa yang tewas di Semanggi tahun 1998 sebagai pahlawan nasional.
"Saya yakin Jokowi memiliki cara untuk menyelesaikan kasus dugaan pelanggaran HAM 1998, dan segera diselesaikan," kata Ketua Alumni Trisakti Muanto Hatta di Media Center TKN Jokowi-Ma'ruf, di Jakarta, Jumat.
Dia meyakini Jokowi bisa menjalankan amanat reformasi dan mampu membawa perubahan agar Indonesia lebih baik.
Menurut dia, pihaknya tidak meragukan komitmen Jokowi dalam menyelesaikan kasus dugaan pelanggaran HAM 98 sehingga tidak perlu membuat desakan kepada Jokowi.
"Kami tidak perlu mendesak kepada beliau karena yakin komitmen menyelesaikan kasus 1998 namun kami akan menjaga dan mengawal komitmen tersebut," ujarnya.
Dia mengapresiasi sikap Jokowi yang akan menjadikan empat mahasiswa yang tewas di Semanggi tahun 1998 sebagai pahlawan nasional.
Menurut dia, Alumni Trisakti berpesan agar masyarakat dalam lima tahun kedepan bisa tetap menikmati kemerdekaan yang sudah diperjuangkan para pahlawan reformasi dan tidak terbelenggu masalah masa lalu.
"Kami juga berpesan agar masyarakat tidak salah memilih dan tidak memilih pemimpin memiliki masalah HAM," katanya.
Dia mengatakan acara puncak deklarasi tersebut akan digelar di Senayan pada Sabtu (8/2) dan akan dihadiri sekitar 10 ribu alumni Trisakti dari berbagai daerah.
Dalam acara tersebut, Ketua Senat Mahasiswa Trisakti tahun 1998, Julianto Hendro menceritakan bagaimana para mahasiswa, dosen, karyawan dan seluruh civitas Trisakti bersatu dalam menyuarakan perubahan di Indonesia ketika itu.
Namun menurut dia, upaya perubahan itu dibalas dengan rentetan senjata yang berimbas pada tewasnya empat mahasiswa Trisakti ketika itu.
"Kami terus memperjuangkan keadilan, selain melalui pengadilan ad hoc, juga berproses di politik. Saya melihat ketika itu Prabowo dipanggil namun hanya berlinang air mata dan mengatakan akan ke rumah keluarga korban," katanya.
Ketua Senat Mahasiswa UI Periode 1998/1999, Pande K Trimayuni mengatakan sebuah demokrasi dan kebebasan yang diperjuangkan harus dibayar mahal dengan tewasnya empat mahasiswa Trisakti.
Karena itu menurut dia, kondisi yang sudah baik seperti sekarang jangan balik ke masa lalu sehingga itu penting untuk disampaikan kepada generasi muda.
"Kami prihatin ketika ada generasi milenial mengatakan di era orde baru ada sisi positifnya. Saya dan teman-teman marah mendengar itu, mereka harus tahu harga mahal yang harus dibayar untuk mencapai reformasi," katanya.
Dalam acara deklarasi tersebut juga dihadiri Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Sidarto Danusubroto.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019