Namun sebuah cuitan di Twitter milik pemimpin sayap kanan tersebut pada Kamis (7/2) menyatakan bahwa dia "baik-baik" saja.
Bolsonaro pada 28 Januari menjalani operasi untuk mengangkat kantong kolostomi dan menyambungkan kembali ususnya pascainsiden penikaman saat melakukan kampanye menjelang pemilu presiden Brazil tahun lalu.
Awalnya dia diperkirakan berada di rumah sakit selama 10 hari namun pekan ini juru bicaranya mengatakan presiden akan tetap di rawat di rumah sakit setidaknya hingga 11 Februari lantaran demam dan komplikasi yang lain.
Cuitan di profile Twitter milik Bolsonaro mengatakan, "Hati-hati jangan menjadi sensasi. Kami sangat santai, baik-baik saja dan tetap stabil."
Rumah Sakit Albert Einstein di Sao Paulo pada Kamis mengatakan dalam satu pernyataan bahwa dokter yang menangani telah menyesuaikan dosis antibiotik untuk presiden setelah dia mengalami demam pada Rabu malam.
Presiden tersebut dirawat di ruang semi-intensif, menurut juru bicaranya Otavio Rego Barros saat konferensi pers. Dia menuturkan presiden itu pada Rabu mengalami demam hingga 38 derajat celcius dan menderita infeksi paru-pau yang disebabkan oleh bakteri.
Jika presiden tidak dapat menjalankan tugasnya, maka Wakil Presiden Hamilton Mourao, seorang pensiunan jenderal yang berselisih dengan Bolsonaro atas sejumlah isu, akan mengambil alih tugas tersebut.
Penyunting Chaidar Abdullah
Pewarta: Antara
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019